Beijing: Kami Tahu AS Khawatir dengan Perkembangan Pesat China
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri China , Wang Yi, mengatakan hubungan Beijing dengan Washington telah mencapai "persimpangan jalan baru". Menurutnya, Beijing juga tahu bahwa orang-orang di Amerika Serikat (AS) sedang khawatir dengan China yang sudah maju.
"Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat China, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain," kata Wang Yi dalam komentar resmi yang diterbitkan Sabtu (2/1/2020), seperti dikutip Reuters. (Baca: Tingkatkan Hubungan dengan AS, China Ajukan Syarat )
Diplomat senior mengatakan hubungan kedua negara yang mencapai "persimpangan jalan baru" dapat kembali ke jalur yang benar setelah periode kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu semakin tegang di tengah serangkaian masalah mulai dari sengketa perdagangan, masalah hak asasi manusia, dan asal-usul COVID-19. Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam lusinan perusahaan China yang disebut memiliki hubungan dengan militer.
Wang Yi, yang merupakan anggota Dewan Negara China, mengatakan dalam sebuah wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan media pemerintah lainnya bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia.
"Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dialog," katanya. (Baca juga: Balas Suami Selingkuh, Wanita Ini Tiduri 100 Pria yang Menikah )
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS secara luas diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Washington dan Beijing setelah empat tahun ketegangan yang meningkat di bawah pemerintahan Donald Trump.
Bulan lalu, Wang Yi mengatakan dia berharap terpilihnya Biden akan memungkinkan kebijakan AS terhadap China kembali ke objektivitas dan rasionalitas.
Namun, Presiden terpilih Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari mendatang, terus mengkritik China karena "pelanggarannya" pada perdagangan dan masalah lainnya.
Wang Yi tidak menyebut nama Trump atau Biden, tetapi dia mendesak Amerika Serikat untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh China. Menurutnya, jika Washington "belajar pelajaran", konflik antara kedua belah pihak dapat diselesaikan.
"Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat China, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain," kata Wang Yi dalam komentar resmi yang diterbitkan Sabtu (2/1/2020), seperti dikutip Reuters. (Baca: Tingkatkan Hubungan dengan AS, China Ajukan Syarat )
Diplomat senior mengatakan hubungan kedua negara yang mencapai "persimpangan jalan baru" dapat kembali ke jalur yang benar setelah periode kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu semakin tegang di tengah serangkaian masalah mulai dari sengketa perdagangan, masalah hak asasi manusia, dan asal-usul COVID-19. Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam lusinan perusahaan China yang disebut memiliki hubungan dengan militer.
Wang Yi, yang merupakan anggota Dewan Negara China, mengatakan dalam sebuah wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan media pemerintah lainnya bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia.
"Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dialog," katanya. (Baca juga: Balas Suami Selingkuh, Wanita Ini Tiduri 100 Pria yang Menikah )
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS secara luas diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Washington dan Beijing setelah empat tahun ketegangan yang meningkat di bawah pemerintahan Donald Trump.
Bulan lalu, Wang Yi mengatakan dia berharap terpilihnya Biden akan memungkinkan kebijakan AS terhadap China kembali ke objektivitas dan rasionalitas.
Namun, Presiden terpilih Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari mendatang, terus mengkritik China karena "pelanggarannya" pada perdagangan dan masalah lainnya.
Wang Yi tidak menyebut nama Trump atau Biden, tetapi dia mendesak Amerika Serikat untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh China. Menurutnya, jika Washington "belajar pelajaran", konflik antara kedua belah pihak dapat diselesaikan.
(min)