Ulama Arab Saudi Divonis Penjara 4 Tahun karena Kunjungi Pameran Buku

Sabtu, 02 Januari 2021 - 01:02 WIB
loading...
Ulama Arab Saudi Divonis...
Ulama Arab Saudi Yousef Al-Ahmad. Foto/middle east eye
A A A
RIYADH - Pengadilan Arab Saudi menghukum ulama Yousef Al-Ahmad yang telah ditahan sejak September 2017, dengan vonis empat tahun penjara.

Vonis pengadilan itu juga termasuk larangan bepergian selama empat tahun setelah pembebasan Yousef Al-Ahmad dari penjara.

"Pengadilan Kriminal Khusus di Riyadh memvonis hukuman penjara empat tahun terhadap Sheikh Yousef Al-Ahmad, diikuti dengan larangan perjalanan empat tahun berdasarkan berbagai tuduhan sepele, termasuk kunjungan ke pameran buku, berpartisipasi dalam program 140 Fahd Al-Sunaidi, dan kunjungan sebelumnya ke tahanan hati nurani," tweet Twitter The Prisoners of Conscience, dilansir Middle East Monitor.

Sheikh Al-Ahmad ditangkap pada 2011, setelah muncul dalam video yang meminta pihak berwenang menyelesaikan file tahanan politik, setelah itu dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan "menghasut untuk melawan penguasa", "merusak kohesi nasional" dan "merendahkan martabat negara." (Baca Juga: Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman, Balas Serangan Houthi)

Al-Ahmad diberikan pengampunan kerajaan setelah satu tahun dipenjara dan ditangkap lagi dalam kampanye penangkapan yang menargetkan para pengkhotbah dan intelektual pada September 2017. (Lihat Infografis: Lima Tips Menjalani Hidup Bahagia di Tahun Baru 2021)

Dia memiliki gelar PhD di bidang yurisprudensi dan bekerja sebagai profesor di Universitas Islam Imam Muhammad Ibn Saud di Riyadh. (Lihat Video: Pasien RS Wisma Atlet Gelar Pernikahan Virtual, Dirias dan Duduk di Pelaminan)



Menurut pengamat, ada beberapa alasan di balik kampanye penangkapan yang dilakukan pihak berwenang terhadap para ulama dan akademisi Saudi.

Yang paling menonjol adalah penolakan dari banyak intelektual untuk mematuhi perintah pengadilan kerajaan untuk menyerang Qatar, dan upaya Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman untuk menghancurkan oposisi internal terhadap pelantikannya sebagai raja, yang sedang diatur secara tergesa-gesa.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Pesan Ramadan Raja Salman:...
Pesan Ramadan Raja Salman: Kami Memohon Allah agar Rakyat Palestina Hidup Aman
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Menteri Arab Saudi Kecam...
Menteri Arab Saudi Kecam Pengumpul Sumbangan Atas Nama Agama, Padahal Bohong
Ragam Penentuan Awal...
Ragam Penentuan Awal Puasa di Berbagai Negara, Siapa Saja yang Mulai 1 Maret 2025?
Suhu Dingin Ekstrem...
Suhu Dingin Ekstrem Melanda Arab Saudi, Air Mancur Pun Membeku
Mesir Akan Beli Listrik...
Mesir Akan Beli Listrik dari Arab Saudi selama 20 Tahun
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
4 Miliarder Termuda...
4 Miliarder Termuda Dunia, Usia 20 Tahun Punya Harta Rp82 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved