WHO: Mutasi Virus COVID-19 Lebih Mudah Menular pada Anak Muda
loading...
A
A
A
JENEWA - Seorang ahli COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jenis baru virus itu, yang muncul di Inggris , tampaknya mudah ditularkan di antara anak muda. Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran sekolah mungkin dicegah untuk dibuka kembali pada Januari mendatang.
Dr. David Nabarro, salah satu dari enam utusan khusus dari upaya WHO untuk mengatasi COVID-19, mengatakan kepada Sky News bahwa orang-orang mungkin perlu lebih "berhati-hati" saat varian baru virus itu melanda Inggris.
"Dengan semua masalah ini, kami harus bekerja dalam hal risiko, dan varian baru ini muncul dengan lebih mudah menular pada anak muda dan anak-anak," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (23/12/2020).
Utusan khusus tersebut mencatat bahwa selalu ada penularan virus di sekolah tetapi kali ini, ada alasan bagi orang-orang untuk secara substansial lebih berhati-hati.
Komentar Nabarro juga didukung oleh Profesor Mark Harris, ahli virus di Universitas Leeds, Inggris.
"Ada kekhawatiran bahwa jika ini benar-benar bereplikasi atau tumbuh lebih baik pada anak-anak, maka itu bisa berdampak langsung pada penyebaran virus ke seluruh populasi Inggris," ujar pakar virus itu.(Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Varian Baru COVID-19 di Inggris )
Sejumlah orang menyarankan agar sekolah mulai mempersiapkan home schooling pada awal Januari di tengah kekhawatiran bahwa tingkat infeksi mungkin terlalu tinggi untuk sekolah dibuka kembali.
Steve Edmonds, direktur nasihat dan bimbingan di National Governance Association, mengatakan pembukaan kembali sekolah di daerah dengan kasus yang meningkat menghadirkan tantangan yang nyata.
Strain baru COVID-19, yang dilaporkan hingga 70 persen lebih menular, terkait dengan lonjakan infeksi di seluruh Inggris.
Ketakutan bahwa ketegangan akan menyebar ke seluruh dunia telah membuat negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka untuk pelancong asal Inggris.(Baca juga: Mutasi Baru COVID-19: Ini 40 Negara Larang Turis asal Inggris, Indonesia Belum )
Dr. David Nabarro, salah satu dari enam utusan khusus dari upaya WHO untuk mengatasi COVID-19, mengatakan kepada Sky News bahwa orang-orang mungkin perlu lebih "berhati-hati" saat varian baru virus itu melanda Inggris.
"Dengan semua masalah ini, kami harus bekerja dalam hal risiko, dan varian baru ini muncul dengan lebih mudah menular pada anak muda dan anak-anak," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (23/12/2020).
Utusan khusus tersebut mencatat bahwa selalu ada penularan virus di sekolah tetapi kali ini, ada alasan bagi orang-orang untuk secara substansial lebih berhati-hati.
Komentar Nabarro juga didukung oleh Profesor Mark Harris, ahli virus di Universitas Leeds, Inggris.
"Ada kekhawatiran bahwa jika ini benar-benar bereplikasi atau tumbuh lebih baik pada anak-anak, maka itu bisa berdampak langsung pada penyebaran virus ke seluruh populasi Inggris," ujar pakar virus itu.(Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Varian Baru COVID-19 di Inggris )
Sejumlah orang menyarankan agar sekolah mulai mempersiapkan home schooling pada awal Januari di tengah kekhawatiran bahwa tingkat infeksi mungkin terlalu tinggi untuk sekolah dibuka kembali.
Steve Edmonds, direktur nasihat dan bimbingan di National Governance Association, mengatakan pembukaan kembali sekolah di daerah dengan kasus yang meningkat menghadirkan tantangan yang nyata.
Strain baru COVID-19, yang dilaporkan hingga 70 persen lebih menular, terkait dengan lonjakan infeksi di seluruh Inggris.
Ketakutan bahwa ketegangan akan menyebar ke seluruh dunia telah membuat negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka untuk pelancong asal Inggris.(Baca juga: Mutasi Baru COVID-19: Ini 40 Negara Larang Turis asal Inggris, Indonesia Belum )
(ber)