Latihan Rudal Rusia Picu Kebingungan di Pangkalan Militer AS di Jerman

Selasa, 15 Desember 2020 - 09:43 WIB
loading...
Latihan Rudal Rusia...
Mobil palang merah dan pesawat militer Amerika Serikat beroperasi di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Foto/REUTERS/Vincent Kessler
A A A
BERLIN - Latihan penembakan rudal militer Rusia telah memicu alarm yang tidak biasa di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang kritis di Jerman pada Sabtu pekan lalu. Para pejabat pertahanan Amerika menggambarkan situasi kebingungan di pangkalan itu karena alarm yang yang berbunyi menjadi tanda bahwa rudal-rudal balistik telah diluncurkan.

Alarm yang memicu kebingungan di Pangkalan Udara Ramstein itu mengakibatkan beberapa menit ketidakpastian sampai semua alarm aman dibunyikan. Alarm itu dinyatakan sebagai peringatan palsu, karena faktanya yang terjadi adalah hanya latihan penembakan rudal yang tidak menimbulkan ancaman. (Baca: Putin Unjuk Kekuatan Triad Nuklir Rusia, Isyarat Siap Perang Nuklir )

Penilaian awal adalah bahwa alarm atau peringatan peluncuran rudal itu telah terpicu ketika satelit intelijen AS mendeteksi peluncuran. Satelit militer AS yang sangat rahasia yang melacak jejak infra merah rudal balistik menentukan bahwa kapal selam Rusia yang dalam posisi tenggelam telah melakukan uji tembak empat rudal antarbenua dari lokasi bawah air laut di Laut Okhotsk di lepas barat Rusia pada Sabtu.

Alarm berbunyi di Jerman beberapa saat kemudian. Sebuah pernyataan oleh militer AS di Eropa pada Senin (14/12/2020) mengakui insiden kebingungan di Ramstein dan di daerah sekitarnya di mana personel menerima pemberitahuan terkomputerisasi. Peringatan rudal juga dibunyikan di Ramstein melalui sistem pengeras suara.

"Militer AS menerima peringatan melalui sistem pemberitahuan peringatan peluncuran rudal dunia nyata. Pusatkomando mengikuti prosedur yang tepat dan bertindak tepat waktu untuk memberikan pemberitahuan yang cepat dan akurat kepada semua personel yang diperlukan," bunyi pernyataan militer Amerika seperti dikutip CNN, Selasa (15/12/2020). (Baca juga: AS Akhirnya Sanksi Turki karena Beli Sistem Rudal S-400 Rusia )

"Tidak ada pesawat atau pilot AS yang dikerahkan. Peluncuran rudal ditentukan sebagai bagian dari latihan regional dan dalam beberapa menit pusat kendali kembali mengikuti prosedur yang benar dan memberikan pemberitahuan terbaru. Kami secara konsisten dan rutin memantau setiap ancaman terhadap pasukan kami dan sekutu kami," lanjut pernyataan dari Angkatan Udara Eropa-Angkatan Darat Afrika AS.

Pernyataan itu tidak mengakui peluncuran rudal Rusia tetapi beberapa pejabat pertahanan telah mengonfirmasi kepada CNN bahwa itu terjadi. Seorang pejabat mengatakan Rusia telah mengeluarkan "pemberitahuan kepada penerbang" selama beberapa hari, memperingatkan untuk tetap berada di luar daerah tertentu karena aktivitas militer. Itu adalah prosedur pemberitahuan biasa.

Para pejabat militer AS mengatakan Komando Strategis AS dapat dengan cepat mengonfirmasi bahwa rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman, jadi tidak jelas mengapa alarm itu dipicu.

Seorang pejabat mencatat insiden itu memprihatinkan karena selalu ada potensi kesalahan perhitungan mengingat ketegangan dengan Rusia yang sedang memanas. Tapi, kata dia, tidak ada indikasi ancaman kali ini.

Pascainsiden tersebut, militer AS di Ramstein mengeluarkan pernyataan di halaman Facebook-nya kepada komunitas militer di daerah tersebut.

"Hari ini, Pos Komando Pangkalan Udara Ramstein diberi tahu melalui sistem pemberitahuan peringatan tentang peluncuran rudal dunia nyata di teater Eropa. Pos Komando mengikuti prosedur yang tepat dan memberikan pemberitahuan yang tepat waktu dan akurat kepada personel di Komunitas Militer Kaiserslautern (KMC). Peluncuran rudal itu kemudian dinilai sebagai bagian dari latihan dan bukan ancaman bagi kawasan KMC. Situasinya jelas. Kami ingin berterima kasih kepada anggota Pos Komando kami atas tanggapan cepat mereka untuk memastikan orang-orang kami tetap mendapat informasi sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan keamanan yang tepat," bunyi pernyataan tersebut.

Pada tahun 2018, kesalahan manusia (human error) disalahkan atas alarm palsu bahwa sebuah rudal sedang menuju Hawaii.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Wamenpar Beri Apresiasi...
Wamenpar Beri Apresiasi Tinggi untuk Pemenang Women's Inspiration Awards 2025
Pengguna Mobil Listrik...
Pengguna Mobil Listrik Makin Marak, SPKLU dari Jepang Perluas Infrastruktur
Drama Gagal Menang:...
Drama Gagal Menang: Rehan/Gloria Tersandung di Titik Kritis Lawan India
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
4 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
5 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
6 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
7 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
8 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
9 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved