Dikira Orang Hidup Tak Pakai Masker, Mayat Ini Dimarahi Orang-orang di Gereja
loading...
A
A
A
PORT OF SPAIN - Seorang pria yang telah meninggal dibawa keluarganya ke sebuah gereja di Trinidad dan Tobago. Namun, kehadiran pria yang sudah jadi mayat ini memicu kehebohan karena dibawa tanpa peti mati dan justru didudukkan di kursi dengan penampilan modis seperti orang yang masih hidup.
Mayat itu dibawa ke gereja untuk selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman. Lantaran dibawa tanpa peti mati, pihak gereja menolaknya masuk. (Baca: China Nyalakan 'Matahari Buatan', 10 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli )
Bahkan, orang-orang yang berada di gereja memarahi mayat yang dikira masih hidup tersebut karena tidak mengenakan masker di saat virus corona baru (Covid-19) sedang mewabah.
Che Lewis, 29, dan ayahnya Adlay Lewis, 54, harus dimakamkan bersama setelah mereka ditembak dan dibunuh di rumah mereka di Port of Spain di Trinidad dan Tobago.
Proses pemakaman pada 25 November mendapat banyak perhatian karena disiarkan secara online.
Jasad Che dibawa ke gereja dengan posisi duduk di atas mobil jenazah tanpa atap sehingga orang-orang dapat melihat.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mayat Che duduk di kursi dengan mengenakan celana panjang putih dan jaket merah muda di luar Gereja St John the Evangelist. (Baca juga: Media Israel: Ada Rekaman Fakhrizadeh Bicara Tentang Membangun 5 Hulu Ledak Nuklir Iran )
Orang-orang tidak menyadari bahwa Che sudah menjadi sesosok jenazah, bukan seseorang yang menghadiri pemakaman. Beberapa dari mereka bahkan memarahi pria tak bernyawa itu karena tidak memakai masker.
Setibanya di gereja, Che ditolak akses masuknya oleh anggota staf yang heran dengan apa yang mereka lihat.
Tidak seperti Che, keluarga itu menempatkan Aldlay di dalam peti mati. Meski demikian, jenazah ayah dan anak itu tetap menjalani upacara untuk proses pemakaman di gereja.
Mayat itu dibawa ke gereja untuk selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman. Lantaran dibawa tanpa peti mati, pihak gereja menolaknya masuk. (Baca: China Nyalakan 'Matahari Buatan', 10 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli )
Bahkan, orang-orang yang berada di gereja memarahi mayat yang dikira masih hidup tersebut karena tidak mengenakan masker di saat virus corona baru (Covid-19) sedang mewabah.
Che Lewis, 29, dan ayahnya Adlay Lewis, 54, harus dimakamkan bersama setelah mereka ditembak dan dibunuh di rumah mereka di Port of Spain di Trinidad dan Tobago.
Proses pemakaman pada 25 November mendapat banyak perhatian karena disiarkan secara online.
Jasad Che dibawa ke gereja dengan posisi duduk di atas mobil jenazah tanpa atap sehingga orang-orang dapat melihat.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mayat Che duduk di kursi dengan mengenakan celana panjang putih dan jaket merah muda di luar Gereja St John the Evangelist. (Baca juga: Media Israel: Ada Rekaman Fakhrizadeh Bicara Tentang Membangun 5 Hulu Ledak Nuklir Iran )
Orang-orang tidak menyadari bahwa Che sudah menjadi sesosok jenazah, bukan seseorang yang menghadiri pemakaman. Beberapa dari mereka bahkan memarahi pria tak bernyawa itu karena tidak memakai masker.
Setibanya di gereja, Che ditolak akses masuknya oleh anggota staf yang heran dengan apa yang mereka lihat.
Tidak seperti Che, keluarga itu menempatkan Aldlay di dalam peti mati. Meski demikian, jenazah ayah dan anak itu tetap menjalani upacara untuk proses pemakaman di gereja.