Pekan lalu, Fakhrizadeh, kepala pusat inovasi Kementerian Pertahanan Iran, tewas dalam serangan di dekat kota Absard di Iran utara. Teheran mengatakan ada tanda-tanda keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu. ( Baca juga: Dituding Lakukan Monopoli Bisnis Online, Amazon Digugat Uni Eropa )
"Pembunuhan Fakhrizadeh ini adalah tindakan kriminal. Saya minta maaf untuk mengatakannya, tetapi ini bukan cara Anda menyelesaikan masalah," kata Borrel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (2/12/2020).
"Kita tidak akan mencegah Iran memiliki senjata nuklir dengan membunuh para ahli ilmu nuklir dan ada orang yang tidak ingin JCPOA dihidupkan kembali, dan kami telah bekerja selama tahun-tahun ini untuk menjaga kesepakatan tetap berjalan meskipun Amerika Serikat (AS) telah menarik diri," sambungnya, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
Baca Juga:
Borrell juga berharap agar UE dapat membujuk AS ntuk kembali ke kesepakatan nuklir dan Iran untuk kembali pada kepatuhan penuh dengan tanggung jawab nuklir seperti yang dibayangkan oleh JCPOA. Dia menambahkan, tanggal pertemuan JCPOA berikutnya sudah ditetapkan dan akan diadakan sebelum Natal.
"Dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membuat kesepakatan ini menjadi penyedia keamanan untuk seluruh wilayah," tukas diplomat senior UE tersebut. ( Baca juga: Iran Ancam Serang Haifa, AS Dukung Israel Membela Diri )
(esn)