Laksamana Bintang Dua AS Lakukan Kunjungan Mendadak ke Taiwan

Senin, 23 November 2020 - 10:53 WIB
loading...
Laksamana Bintang Dua AS Lakukan Kunjungan Mendadak ke Taiwan
Bendera Taiwan dan AS dipasang untuk pertemuan di Taipei, Taiwan, pada 27 Maret 2018. Foto/REUTERS/Tyrone Siu
A A A
TAIPEI - Seorang laksamana Angkatan Laut bintang dua yang mengawasi intelijen militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Asia-Pasifik telah melakukan kunjungan mendadak ke Taiwan . Kunjungan ini berpotensi membuat China marah.

Dua sumber kepada Reuters mengungkap kunjungan pejabat militer Amerika tersebut.

Sumber-sumber—termasuk seorang pejabat Taiwan yang mengetahui situasi tersebut—mengatakan bahwa pejabat militer yang berkunjung itu adalah Laksamana Muda Michael Studeman. Para sumber berbicara dengan syarat anonim. (Baca: Banyak F-18 Super Hornet dan F-22 Raptor AS Gagal Penuhi Target Misi )

Menurut situs web Angkatan Laut Amerika, Studeman adalah direktur J2—yang mengawasi intelijen—di Komando Indo-Pasifik militer AS.

Pentagon menolak berkomentar, begitu pula Kementerian Pertahanan Taiwan. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa seorang pejabat AS telah tiba di Taiwan, tetapi menolak memberikan rincian. Menurut kementerian itu, perjalanan pejabat AS itu belum dipublikasikan.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, bereaksi dengan marah ketika Menteri Kesehatan AS Alex Azar datang ke Taipei pada Agustus lalu, diikuti oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach pada September. Beijing kerap mengirim jet-jet tempur ke dekat pulau itu setiap kali ada kunjungan pejabat Amerika.

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah meningkatkan dukungan untuk Taiwan, termasuk dengan penjualan senjata baru, yang membuat Beijing khawatir. (Baca juga: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )

Tidak segera jelas apakah kunjungan Studeman akan dilihat sebagai eskalasi oleh Beijing. Tetap saja, dia bisa menjadi salah satu perwira militer AS berpangkat paling tinggi yang diketahui telah mengunjungi Taipei dalam beberapa tahun terakhir.

Douglas Paal, mantan kepala kantor perwakilan AS di Taiwan yang sekarang bergabung dengan Carnegie Endowment for International Peace, berkata: "Jika itu adalah Indopacom J2 Studeman, saya tidak tahu preseden untuk kunjungan semacam itu."

Tetapi Randall Schriver, mantan asisten menteri pertahanan AS untuk Asia selama pemerintahan Trump, mengatakan Pentagon Trump diam-diam telah mengirim perwira bintang satu ke Taiwan secara rutin.

Dia mencatat bahwa Amerika Serikat dan Taiwan memiliki pertukaran intelijen yang erat mengenai ancaman dari militer China.

Bonnie Glaser, seorang ahli keamanan regional di lembaga think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington, mengatakan bahwa tidak akan pernah terjadi sebelumnya seorang perwira bintang dua AS mengunjungi Taipei.

Militer Taiwan dan AS memiliki hubungan dekat, meski jarang mengungkap hubungan itu di depan umum.

Eric Sayers, yang bekerja sebagai penasihat mantan komandan PACOM Laksamana Harry Harris dan sekarang menjadi visiting fellow di American Enterprise Institute, mengatakan menurut pemahamannya bahwa perwira bintang dua telah mengunjungi Taiwan sebelumnya.

"Bagaimanapun, tujuan dari kedua belah pihak adalah untuk menjaga kerahasiaan pertukaran militer-ke-militer, sehingga mereka dapat melanjutkan secara teratur," katanya.

United Daily News Taiwan menerbitkan foto-foto jet pribadi tanpa tanda, yang diidentifikasi sebagai pesawat militer AS, tiba di bandara Songshan di pusat kota Taipei, dan apa yang tampak seperti para pejabat menunggu di terminal VIP-nya.

Data di situs web pelacakan penerbangan planefinder.net menunjukkan penerbangan pribadi yang tiba dari Hawaii—rumah bagi markas besar Komando Indo-Pasifik—ke bandara Songshan Minggu sore, tak lama sebelum United Daily News menerbitkan gambar-gambar itu di situsnya.

Dalam pernyataan singkatnya, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan sering terjadi interaksi dengan Amerika Serikat."Kami menyambut baik kunjungan pejabat AS," kata kementerian tersebut.

"Tetapi karena rencana perjalanan ini belum dipublikasikan, berdasarkan rasa saling percaya antara Taiwan dan Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri tidak memiliki penjelasan atau komentar lebih lanjut," lanjut kementerian itu.

Namun, dalam pernyataan terpisah, media Taiwan melaporkan bahwa sebuah delegasi yang dipimpin oleh kepala CIA Gina Haspel telah tiba di Taiwan tidak benar, dan bahwa Haspel tidak berencana untuk datang.

Kedutaan de facto AS di Taipei menolak berkomentar.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting di pulau demokratis itu.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan pekan lalu Kepala Badan Perlindungan Lingkungan AS, Andrew Wheeler, akan mengunjungi Taiwan. Media AS mengatakan bahwa perjalanan kemungkinan bulan depan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)