Biden Beri Jaminan Bagi Aliansi AS

Jum'at, 13 November 2020 - 11:12 WIB
loading...
Biden Beri Jaminan Bagi...
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (kanan) bersama istrinya Jill menghadiri perayaan HariVeteran di Philadelphia, Pennsylvania, Selasa (11/11/2020) waktu setempat. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan jaminan bagi negara-negara yang menjadi aliansinya. Itu ditegaskan Biden ketika menghubungi tiga aliansi AS di Asia Pasifik yakni Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan PM Australia Scott Morrison. Biden juga menegaskan tentang keamanan regional dan kebijakan perubahan iklim.

Biden Beri Jaminan Bagi Aliansi AS


Komunikasi dengan Suga, Moon dan Morrison merupakan bentuk pengakuan kemenangan Biden di tengah Presiden Donald Trump yang sejauh ini masih mengakui kekalahannya. Tugas berat Biden adalah menghadapi pertumbuhan militer dan ekonomi China yang semakin mencengkeram Asia dan dunia secara keseluruhan. Ditambah dengan ketegangan AS dan negara Asia lain terkait isu lingkungan, pertahanan, dan perdagangan.

“Semua pihak mengungkapkan niat untuk memperkuat kerja sama bilateral untuk mengatasi berbagai isu global seperti pandemi virus corona dan perubahan iklim,” demikian keterangan kantor pemerintahan transisi Biden, dilansir Reuters. (Baca: Gelombang PHK Tak Terbendung, Pengangguran di Bekasi Melonjak)

Suga juga telah mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Biden melalui sambungan telepon dan menegaskan pentingnya hubungan bilateral. “Presiden terpilih Biden mengatakan dia ingin memperkuat aliansi AS-Jepang dan bekerja sama untuk membangun Indo-Pasifik yang lebih terbuka dan bebas,” kata Suga kepada reporter.

Banyak pemimpin dunia lain termasuk Inggris, Prancis dan Jerman juga telah mengucapkan selamat kepada Biden. China dan Rusia masih menahan diri untuk mengucapkan selamat bagi Biden.

Saat berbicara kepada Moon, Biden juga menegaskan komitmennya untuk membela Korsel. “Biden menegaskan Korsel mengenai kerja sama keamanan dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik,” kata juru bicara Moon, Kang Min-seok. Kang mengungkapkan, Presiden moon meminta kerja sama lebih serta untuk pembangunan aliansi dan denuklirasi serta perdamaian di semenanjung Korea.

Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berjanji untuk mewujudkan denuklirisasi pada pertemuan pada 2018 silam. Tapi, tidak ada kemajuan pada pertemuan selanjutnya dan perundingan kerja yang tidak berlanjut. Biden sendiri sebelumnya menegaskan tidak akan bertemu dengan Jong-un tanpa adanya syarat. Para pejabat Korsel berharap Biden akan menyelesaikan ketegangan pembayaran miliaran dolar terkait biaya penempatan ribuan tentara AS. (Baca juga: Kenali Ciri-ciri Rumah Tangga Diganggu Setan Dasim)

Morrison, PM Australia, berbicara kepada Biden mengenai teknologi pengurangan emisi, namun tidak mendiskusikan target nol emisi pada 2050. “Saya memiliki kesamaan pandangan dengan presiden terpilih Biden tentang teknologi pengurangan emisi yang bisa dicapai,” kata Morrison di Canberra.

Sementara itu, Biden menunjuk penasehat politiknya, Ron Klain, sebagai kepala staf Gedung Putih. Itu merupakan penunjukan pertamanya. Klain, 59, pernah menjabat sebagai kepala staf saat Biden menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama. Klain memiliki pengalaman menghadapi krisis kesehatan publik saat pandemi Ebola pada 2014 yang mewabah di Afrika. Dia juga dikenal kritikus utama penanganan pandemi korona selama pemerintahan Trump.

Klain merupakan orang kepercayaan Biden dan memiliki pengalaman sebagai penasehat politik mantan Wakil Presiden Al Gore dan mantan Presiden Bill Clinton. Dia jua menjadi penasehat tim kampanye Biden. Klain pernah mengawasi implementasi Undang-Undang Pemulihan Ekonomi senilai USD787 miliar untuk mengatasi krisis keuangan pada 2008-2009. (Baca juga: Manfaat Produk Herbal untuk Ibu Hamil dan Menyusui)

“Ron telah bekerja bersama saya bertahun-tahun menyelamat ekonomi AS pada 2009 dan krisis kesehatan publik pada 2014,” kata Biden. “Pengalaman yang mendalam dan bervariasi serta memiliki kapasitas bekerja sama dengan banyak orang sehingga saya membutuhkannya sebagai kepala staf Gedung Putih,” imbuhnya.

Sementara kubu Trump mengajukan gugutan hukum federal di Michigan sebagai upaya untuk membalikkan keadaan. Gugatan tersebut seperti sangat sulit dimenangkan Trump karena selisih suara 148.000 suara atau 2,6%. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
KBRI di New Delhi Pastikan...
KBRI di New Delhi Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Konflik India-Pakistan
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Gober...
Sinopsis Sinetron Gober Parijs Van Java Eps 13-14: Aksi Pencopetan yang Meresahkan Agus dan Yayat
Nonton Konser Lebih...
Nonton Konser Lebih Nyaman Tanpa Bikin Dompet Kosong? Ini Tipsnya
Rayen Pono Tolak Cabut...
Rayen Pono Tolak Cabut Laporan Polisi, Nilai Permintaan Maaf Ahmad Dhani Tak Tulus
Berita Terkini
Usai Serangan Rudal,...
Usai Serangan Rudal, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved