Ledakan Guncang Pemakaman Non-Muslim di Jeddah, Tak Ada Korban WNI
loading...
A
A
A
JEDDAH - Sebuah pemakaman non-Muslim di kawasan Al Balad, Jeddah, Arab Saudi , diguncang ledakan pada Rabu (11/11/2020) siang waktu setempat. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Ledakan terjadi sekitar pukul 12.30 saat upacara untuk menghormati berakhirnya Perang Dunia (PD) I. Seorang pejabat Yunani mengatakan sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun ada beberapa orang yang terluka. (Baca: Ledakan Guncang Pemakaman Non-Muslim di Jeddah )
"KJRI Jeddah mengimbau seluruh WNI di wilayah kerja KJRI Jeddah untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama di tempat umum dan kerumunan massa seperti pusat perbelanjaan dan pasar. Diharapkan WNI selalu memantau informasi resmi dari Otoritas setempat dan Perwakilan RI di Arab Saudi," imbau KJRI Jeddah dalam pernyataan tertulisnya.
KJRI Jeddah juga kembali mengingatkan kepada seluruh WNI untuk tidak menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoaks. Dalam kondisi darurat, WNI dapat menghubungi nomor Call Center Hotline KJRI Jeddah +966 50 360 9667.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut ledakan tersebut disebabkan oleh serangan bom.
"Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED (bom rakitan) pagi ini, yang melukai beberapa orang," kata kementerian tersebut. (Baca juga: NATO Serukan Dunia Singkirkan Bom Nuklir, tapi Tidak untuk Anggotanya )
"Prancis mengutuk keras serangan pengecut dan tidak bisa dibenarkan ini," imbuh kementerian itu seperti dikutip dari France24.
Pihak Gubernur Makkah mengatakan ada dua korban luka, yakni seorang pekerja Kedutaan Yunani dan seroang penjaga keamanan Arab Saudi. Hingga saat ini belum ada kelompok atau pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan di pemakaman tersebut.
Ledakan terjadi sekitar pukul 12.30 saat upacara untuk menghormati berakhirnya Perang Dunia (PD) I. Seorang pejabat Yunani mengatakan sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun ada beberapa orang yang terluka. (Baca: Ledakan Guncang Pemakaman Non-Muslim di Jeddah )
"KJRI Jeddah mengimbau seluruh WNI di wilayah kerja KJRI Jeddah untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama di tempat umum dan kerumunan massa seperti pusat perbelanjaan dan pasar. Diharapkan WNI selalu memantau informasi resmi dari Otoritas setempat dan Perwakilan RI di Arab Saudi," imbau KJRI Jeddah dalam pernyataan tertulisnya.
KJRI Jeddah juga kembali mengingatkan kepada seluruh WNI untuk tidak menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoaks. Dalam kondisi darurat, WNI dapat menghubungi nomor Call Center Hotline KJRI Jeddah +966 50 360 9667.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut ledakan tersebut disebabkan oleh serangan bom.
"Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED (bom rakitan) pagi ini, yang melukai beberapa orang," kata kementerian tersebut. (Baca juga: NATO Serukan Dunia Singkirkan Bom Nuklir, tapi Tidak untuk Anggotanya )
"Prancis mengutuk keras serangan pengecut dan tidak bisa dibenarkan ini," imbuh kementerian itu seperti dikutip dari France24.
Pihak Gubernur Makkah mengatakan ada dua korban luka, yakni seorang pekerja Kedutaan Yunani dan seroang penjaga keamanan Arab Saudi. Hingga saat ini belum ada kelompok atau pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan di pemakaman tersebut.
(min)