Warga AS Sambut Hari Pemilu dengan Masker dan Toko-toko Ditutup Papan

Selasa, 03 November 2020 - 18:24 WIB
loading...
A A A
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) dan kelompok hak-hak sipil lainnya mengatakan mereka mengawasi dengan seksama tanda-tanda intimidasi pada pemilih.

Afiliasi ACLU di Georgia mengerahkan sekitar 300 pengacara di seluruh negara bagian di sekitar 50 "hot spot" yang berpotensi bermasalah pada Hari Pemilu, termasuk 15 tempat pemungutan suara di Atlanta.

“Kami memiliki pengamat jajak pendapat yang sedang mengawasi setiap intimidasi pemilih. Kami tidak tahu persis apa yang akan terjadi, tapi kami ingin siap sebaik mungkin,” papar Andrea Young, direktur eksekutif ACLU Georgia.

Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman AS mengerahkan staf ke 18 negara bagian untuk memantau intimidasi dan penindasan pemilih, termasuk di beberapa wilayah dan kota-kota yang terguncang oleh kerusuhan sipil tahun ini.

Polisi dan pemilik bisnis mengatakan mereka mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi properti. Mereka masih ingat dengan protes yang terkadang disertai kekerasan terkait ketidakadilan rasial di banyak kota selama musim panas.

Di New York City, department store Macy dan gedung pencakar langit yang menampung saluran Fox News yang disukai Trump, termasuk di antara gedung-gedung yang ditutup.

Di Rodeo Drive, salah satu pusat perbelanjaan termahal di Beverley Hills California, para pegawai melucuti perhiasan yang dipamerkan di jendela pajangan di Tiffany & Co dan Van Cleef & Arpels.

“Mudah-mudahan tak terjadi apa-apa,” tutur Kathy Gohari, wakil presiden Rodeo Drive Committee, asosiasi pedagang, ketika dia menyaksikan para pekerja memaku papan kayu untuk melindungi etalase mewah.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)