Netanyahu akan Segera Gelar Pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi

Selasa, 13 Oktober 2020 - 01:54 WIB
loading...
Netanyahu akan Segera Gelar Pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku akan segera melakukan pertemuan dengan putra mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Pernyataan ini dilontarkan Netanyahu setelah kabinet Israel menyetujui kesepakatan normalisasi yang ditandatangani Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada 15 September silam.

“Saya mengundangnya untuk mengunjungi Israel dan dia mengundang saya untuk mengunjungi Abu Dhabi,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Senin (12/10). “Tapi sebelum itu, kita akan melihat delegasi dari UEA di sini dan delegasi kita yang lain akan pergi ke sana,” lanjut Netanyahu.

(Baca: Iran Tuduh UEA Memicu Perang setelah Berdamai dengan Israel )

Delegasi UEA dilaporkan akan melakukan kunjungan timbal balik pekan depan, setelah sekelompok pejabat tingkat tinggi Israel yang dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat terbang ke Abu Dhabi pada bulan Agustus silam.

Netanyahu berjanji bahwa delegasi UEA akan disambut "dengan kehangatan dan kegembiraan yang sama", seperti delegasi Israel di Abu Dhabi.

“Perdamaian antara Israel dan UEA mengungkapkan perubahan dramatis dalam posisi Israel di wilayah tersebut," kata Netanyahu. “Negara-negara Arab ingin berdamai dengan kami, karena mereka melihat bagaimana kami mengubah Israel menjadi negara adidaya,” lanjutnya.

“Mereka juga melihat bagaimana kami melawan Iran, terkadang sendirian melawan seluruh dunia. Mereka memahami bahwa kami dapat membantu mereka di banyak bidang. Mereka melihat bahwa Israel bukan hanya beban dan bukan musuh, itu adalah sekutu yang diperlukan,” tandas Netanyahu.

Perdana menteri mengatakan, dia tidak ragu bahwa lebih banyak perjanjian damai antara Israel dan negara-negara Arab dan Muslim sedang dalam proses.

(Baca: Pangeran Arab Saudi Kecam Pemimpin Palestina Penolak Normalisasi UEA-Israel )

Senada dengan Netanyahu, Mohammed bin Zayed al-Nahyan dalam tweet-nya pada Senin menyatakan, bahwa dia dan Netanyahu telah membahas penguatan hubungan bilateral dan prospek perdamaian di kawasan itu.

Kesepakatan antara Israel dan UEA yang ditengahi oleh Amerika Serikat ini dikecam keras oleh kepemimpinan Palestina. Palestina menyebut kesepakatan itu sebagai pengkhianatan atas upaya mereka untuk menjadi negara bagian di tanah yang diduduki Israel.

UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Dua negara Arab yang pernah menandatangani perjanjian damai dengan Israel di masa lalu adalah Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)