Orang Terkaya China, Jack Ma Turun Takhta Shanshan Naik Kasta

Sabtu, 26 September 2020 - 06:35 WIB
loading...
Orang Terkaya China, Jack Ma Turun Takhta Shanshan Naik Kasta
Bos air minum dalam kemasan (AMDK) dan vaksin, Zhong Shanshan kini dinobatkan sebagai orang terkaya di China. Foto/dok
A A A
BEIJING - Takhta orang terkaya di China kini beralih tempat. Bos air minum dalam kemasan (AMDK) dan vaksin, Zhong Shanshan, berhasil menggusur posisi yang selama beberapa tahun belakangan diduduki Jack Ma. Kekayaan bersih sekitar USD58,7 miliar atau USD2 miliar yang dimilikinya melampaui pundi-pundi milik bos Alibaba tersebut.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kenaikan Shanshan menandai melejitnya industri farmasi di tengah wabah virus corona (Covid-19). Dijuluki sebagai Serigala Penyendiri, kekayaan Shanshan melonjak sebesar USD51,9 miliar pada tahun ini. Tak ada pebisnis mana pun yang meraup kekayaan sebanyak itu kecuali Jeff Bezos dan Elon Musk. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan kepada Anak)

Dengan kekayaan sebesar itu Shanshan tampil sebagai orang terkaya kedua di Asia setelah Mukesh Ambani dan orang terkaya ke-17 di dunia di depan Charles Koch dan Phil Knight.

Kekayaannya naik tajam setelah Shanshan mendaftarkan Nongfu Spring Co di bursa saham Hong Kong pada awal September. Saat itu Nongfu menjadi salah satu perusahaan terfavorit investor dan membawa Shanshan menjadi orang terkaya ketiga di China. Pendaftaran perdana Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co juga menambah pundi-pundi kekayaannya sebesar USD20 miliar.

Kehadiran Shanshan di puncak daftar orang terkaya China bisa disebut menggusur dominasi elite teknologi. Selain menandai adanya kenaikan industri AMDK dan farmasi, pergeseran ini juga menandai terpuruknya industri teknologi akibat sanksi Amerika Serikat (AS). Lebih dari 50 perusahaan teknologi China, termasuk Huawei, dituduh memanen data untuk dibagikan kepada Pemerintah China.

Salah satu elite teknologi yang masih dapat bersaing dengan Shanshan ialah Jack Ma. Selain memusatkan pasar di kawasan domestik dan tidak bersitegang di dunia politik, Jack Ma juga berencana mendaftarkan Ant Group di dalam bursa saham bulan depan. Kekayaannya akan bertambah sekitar USD28 miliar jika perusahaannya itu mampu memiliki valuasi hingga USD250 miliar. (Baca juga: 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Banjir)

Industri teknologi memang masih menjadi sektor terfavorit bagi kalangan calon pebisnis. Sebelumnya Coling Zheng Huang juga sukses menjadi orang terkaya kedua di China pada Juni setelah bisnis e-commerce miliknya Pinduoduo melejit di bursa saham. Mantan pegawai Google Inc itu memiliki kekayaan sekitar USD45,4 miliar. Tapi kini kekayaannya turun menjadi sekitar USD26,5 miliar.

Dalam lima tahun kiprahnya di dunia e-commerce, Pinduoduo berhasil mengalahkan JD.com sebagai ritel online terbesar kedua di China di belakang Alibaba. Popularitasnya kian meroket setelah China memberlakukan lockdown akibat virus corona sehingga konsumen lebih banyak berbelanja secara online.

Saham Pinduoduo juga naik dua kali lipat pada semester awal tahun ini bila dibandingkan dengan semester awal tahun lalu. Berdasarkan laporan Caixin Global, pangsa pasar Pinduoduo meningkat tajam pada bulan ini menyusul gencarnya promosi belanja tahunan. Jumlah ordernya disebut melampaui 1,1 miliar dalam sehari.

Saat ini Pinduoduo memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD104 miliar dengan pelanggan aktif mencapai 628 juta akun. Huang pun punya saham sebesar 45% di perusahaan itu yang mengantarkannya masuk dalam jajaran atas orang terkaya di China. Dia bahkan menjadi orang terkaya ke-23 di dunia pada bulan Juni.

Namun seperti dilansir Asia Times, Pinduoduo masih jauh dari kata sukses secara bisnis. Faktanya Pinduoduo mengalami kerugian bersih sebesar USD581,8 juta pada kuartal pertama (Q1) 2020. Kenaikan Huang ke panggung miliarder juga mengundang berbagai reaksi dari para pengguna internet di China. (Baca juga: Penjelasan BMKG Mengenai Fenomena Hujan Es)

“Pinduoduo dikenal sejak awal sebagai platform penjualan barang-barang bajakan,” kata seorang warga China yang tak mau disebutkan namanya. Sejumlah warga China yang lain juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka tidak menyangka Pinduoduo akan sesukses sekarang hingga menyaingi Alibaba.

Berdasarkan laporan NextShark, Huang membangun bisnisnya berdasarkan pengalaman hidup dan hobi, juga skill, ketika bekerja di Google sejak 2004. Dia melihat peluang setelah mengobservasi persaingan bisnis antara Alibaba dan Tencent sehingga tergerak untuk menciptakan layanan antara e-commerce dan game.

Pada 2015 Huang berhasil menggalang dana hingga USD8 juta dan mendirikan Pinduoduo sebulan kemudian. Salah satu pembeda Pinduoduo dengan e-commerce lainnya ialah pendekatan sosial. Di Pinduoduo, pembeli dapat melakukan belanja secara kolektif dengan diskon tinggi. Mereka juga dapat bergosip.

Pinduoduo telah berhasil memasuki kompetisi dan mulai mengancam dominasi Tencent dan Alibaba. Saat ini, Pinduoduo diharapkan dapat membuat catatan keuangan dan jumlah pembeli yang konsisten. Sebab Tencent dan Alibaba sudah memiliki pangsa pasar yang besar, tidak hanya di China, tetapi juga di Asia. (Lihat videonya: Fenomena Hujan Deras Disertai Butiran Es Landa Cimahi)

Selain itu Tencent dan Alibaba sangat gencar melakukan akuisisi di berbagai sektor. Tencent sendiri membeli saham induk perusahaan Snapchat, Snap, sebesar 12% setelah memboyong saham Tesla dan Activision. Saham Tencent telah meningkat dua kali lipat pada 2018 menyusul tingginya kepercayaan investor.

Dalam kategori nilai pasar, Tencent telah melampaui Facebook setelah perusahaan teknologi Asia itu memiliki valuasi di atas USD500 miliar. Nilai kapitalisasi pasar Tencent juga mencapai USD519,4 miliar. Padahal Tencent baru melakukan IPO di Hong Kong pada 2004 dengan 3,70 dolar Hong Kong per lembar. (Muh Shamil)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0847 seconds (0.1#10.140)