Nobel Perdamaian untuk Greta Thunberg? Mungkin Saja

Kamis, 17 September 2020 - 16:01 WIB
loading...
Nobel Perdamaian untuk...
Aktivis perubahan iklim Greta Thunberg. Foto/REUTERS
A A A
OSLO - Penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini bisa jatuh pada aktivis perubahan iklim Greta Thunberg. Gerakan Fridays for Future menyoroti kaitan antara kerusakan lingkungan dan ancaman bagi perdamaian dan keamanan.

Peraih penghargaan senilai USD1 juta itu akan diumumkan di Oslo pada 9 Oktober dari daftar 318 kandidat. Penghargaan ini dapat dibagi dengan tiga cara.

Remaja Swedia berumur 17 tahun itu dicalonkan meraih Nobel Perdamaian oleh tiga anggota parlemen Norwegia dan dua anggota parlemen Swedia. Jika menang, Thunberg meraih nobel itu pada umur yang sama saat Malala Yousafzai dari Pakistan mendapatkannya.

Hingga saat ini Malala masih menjadi peraih Nobel Perdamaian termuda. “Thunberg akan menjadi kandidat kuat untuk penghargaan tahun ini, nominasi keduanya, saat kebakaran di Pantai Barat Amerika Serikat dan naiknya suhu di Arktik membuat orang tak ragu lagi dengan pemanasan global,” ungkap Asle Sveen, sejarawan dan penulis beberapa buku tentang penghargaan Nobel.

“Tak ada satu orang pun yang telah melakukan lebih banyak agar dunia fokus pada perubahan iklim dibandingkan dia,” tutur Sveen pada Reuters.

Komite telah memberikan penghargaan itu pada para aktivis lingkungan sebelumnya, dimulai dengan Wangari Maathai dari Kenya pada 2004 untuk kampanyenya menanam 30 juta pohon di penjuru Afrika, dan pada 2007 untuk Al Gore dan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC).

“Di era pandemi virus corona, komite juga bisa memilih untuk menyoroti ancaman pandemi bagi perdamaian dan keamanan,” tutur Dan Smith, direktur Stockholm International Peace Research Institute.

“Ada hubungan antara kerusakan lingkungan dan meningkatnya masalah kita dengan pandemi dan saya menunggu apakah Komite Penghargaan Nobel Perdamaian mungkin ingin menyoroti itu,” kata dia.

“Jika komite ingin menyoroti tren ini, jelas ada godaan Greta Thunberg,” ungkap dia.

Gerakan Fridays for Future dimulai pada 2018 saat Thunberg memulai mogok sekolah di Swedia untuk mendorong aksi pada iklim. Sejak saat itu gerakan itu menjadi protes global.

Thunberg dan ayahnya Svante yang kadang menanggapi pertanyaan media untuk dia, belum memberikan komentar.

Banyak yang skeptis saat Greta menjadi favorit meraih Nobel Perdamaian, terutama karena umurnya, tapi nominasi keduanya dapat memperkuat peluangnya. (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)

“Greta dinominasikan lagi, seperti pada Malala. Saya katakan Malala masih muda saat dia dinominasikan untuk pertama kali dan saya katakan Greta muda saat pertama kali dinominasikan,” ujar Sveen. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)

Kandidat lain adalah “rakyat Hong Kong”, NATO, Julian Assange, Chelsea Manning, Edward Snowden, aktivis Saudi yang dipenjara, Loujain al-Hathloul. Kandidat lain adalah Reporters Without Borders, Angela Merkel dan Organisasi Kesehatan Dunia. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tak Ingin Rusia Bangun...
Tak Ingin Rusia Bangun Kekuatan Baru, Swedia Akan Kirim Pasukan ke Ukraina
Tunjukkan Komitmen Pengembangan...
Tunjukkan Komitmen Pengembangan Energi Terbarukan, Australia Gelontorkan Rp130 Miliar ke Indonesia
6 Penembakan di Sekolah...
6 Penembakan di Sekolah Paling Brutal, Mayoritas di AS
5 Fakta Penembakan di...
5 Fakta Penembakan di Sekolah Swedia, Dianggap yang Terburuk dalam Sejarah Negara Itu
Penembakan Terjadi di...
Penembakan Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas
4 Fakta Salwan Momika...
4 Fakta Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Ditembak Mati saat Live TikTok di Swedia
Akhir Tragis Salwan...
Akhir Tragis Salwan Momika: Dulu Tertawa Bakar Al-Quran, Kini Ditembak Mati saat Live TikTok
Salwan Momika Si Pembakar...
Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Ditembak Mati saat Live TikTok, Swedia Salahkan Kekuatan Asing
Salwan Momika, Pria...
Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Qur'an Ditembak Mati di Swedia
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Gelontorkan Ribuan...
AS Gelontorkan Ribuan Triliun untuk Ukraina, Hasilnya Mengecewakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved