Siapa TRF? Kelompok Pembantai 26 Turis Hindu di 'Mini Swiss' Kashmir yang Bikin Dunia Marah

Kamis, 24 April 2025 - 11:38 WIB
loading...
Siapa TRF? Kelompok...
Kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) membantai 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, wilayah di Jammu dan Kashmir yang dikendalikan India. Foto/NDTV
A A A
NEW DELHI - Dunia internasional marah dan mengecam pembantaian 26 turis Hindu di padang rumput Baisaran, Pahalgam, di Jammu dan Kashmir. Kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) membantai para korban tersebut dengan tembakan pada Selasa sore.

Pada rumput Baisaran di wilayah yang dikendalikan oleh India itu terkenal dengan julukan "Mini Swiss".

TRF mengaku bertanggung jawab atas penembakan massal yang menewaskan 26 turis Hindu dan lebih dari selusin lainnya terluka.

Baca Juga: 26 Turis Hindu Dibantai di 'Mini Swiss' Kashmir, Ini Reaksi Dunia


Apa yang Terjadi dalam Pembantaian Itu?


Pada suatu sore yang cerah dan menyenangkan di padang rumput Baisaran di kota Pahalgam di Kashmir, puluhan wisatawan diserang oleh orang-orang bersenjata yang muncul dari hutan di dekatnya.

Para pria bersenjata senapan otomatis menembak mati sedikitnya 26 wisatawan dan melukai banyak lainnya. Semua yang tewas adalah laki-laki.

Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, tiba di Srinagar, ibu kota wilayah yang disengketakan dengan Pakistan tersebut, saat belasungkawa mengalir dari para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perdana Menteri India Narendra Modi menulis di media sosial: "Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili ... mereka tidak akan dibiarkan!"

Baca Juga: Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan

Siapa Itu TRF?


Dalam sebuah pesan yang muncul di Telegram, TRF menentang pemberian izin tinggal kepada "orang luar", yang menurut para kritikus dapat membantu India mengubah demografi wilayah yang disengketakan di Kashmir.

"Akibatnya, kekerasan akan diarahkan kepada mereka yang mencoba menetap secara ilegal," kata kelompok bersenjata tersebut.

Meskipun target serangan adalah wisatawan—bukan penduduk yang baru tiba yang menjadikan Kashmir sebagai rumah mereka—pilihan kelompok itu untuk mengeklaim tanggung jawab melalui Telegram tidak mengejutkan para pejabat keamanan India.

TRF terkadang masih disebut sebagai "front virtual" di dalam aparat keamanan di Kashmir, karena begitulah awalnya.

Setelah pemerintah India secara sepihak mencabut otonomi parsial Kashmir pada bulan Agustus 2019 dan memberlakukan tindakan keras selama berbulan-bulan, kelompok itu pertama kali terbentuk dengan mulai mengirim pesan di media sosial.

Dalam menata ulang Kashmir, pemerintah India juga memperluas status domisili, yang memungkinkan hak kepemilikan tanah dan akses ke kuota pekerjaan yang disponsori pemerintah, kepada non-penduduk setempat—yang diduga sebagai pembenaran atas serangan oleh TRF di Pahalgam.

Nama TRF merupakan perubahan dari kelompok pemberontak tradisional di Kashmir, yang sebagian besar menggunakan nama Islam.

"Badan intelijen India percaya bahwa nama ini ditujukan untuk menampilkan karakter netral, dengan 'resistance' dalam nama yang berfokus pada nasionalisme Kashmir," kata seorang perwira polisi India, yang telah menangani kasus-kasus yang melibatkan kelompok bersenjata selama hampir satu dekade, yang meminta identitasnya dirahasiakan, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Kamis (24/4/2025).

Namun, pejabat India secara konsisten menyatakan bahwa, pada kenyataannya, TRF merupakan cabang—atau hanya kedok—dari Lashkar-e-Taiba, kelompok bersenjata yang bermarkas di Pakistan.

India mengatakan Pakistan mendukung pemberontakan bersenjata di Kashmir, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Pakistan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral kepada rakyat Kashmir. Pakistan juga mengutuk serangan terhadap wisatawan di Pahalgam.

Beberapa pejabat India mengatakan bahwa mereka yakin serangan hari Selasa sore mungkin sebenarnya merupakan ulah Lashkar-e-Taiba, dengan TRF bertanggung jawab untuk mengaburkan penyelidikan India atas pembantaian tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
9 Sektor yang Jadi Korban...
9 Sektor yang Jadi Korban Serangan Siber Pakistan, Salah Satunya Data Sensistif Militer India Dicuri
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
3 Jet Tempur Rafale...
3 Jet Tempur Rafale Ditembak Jatuh Pakistan, Saham Dassault Langsung Jeblok
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
Panas Menyengat Kabin...
Panas Menyengat Kabin Mobil? Jangan Panik! Ini Cara Jitu Cari Bengkel AC Terdekat
Kenang Paus Fransiskus,...
Kenang Paus Fransiskus, Praksis Sebut Paus Leo XIV Penerus Harapan Dunia
Berita Terkini
9 Sektor yang Jadi Korban...
9 Sektor yang Jadi Korban Serangan Siber Pakistan, Salah Satunya Data Sensistif Militer India Dicuri
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
Infografis
3 Wilayah Ingin Dirampas...
3 Wilayah Ingin Dirampas Trump, Salah Satunya Bikin Marah Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved