Apa itu Reciprocal Tariffs? Kebijakan Kontroversial AS yang Ditetapkan Donald Trump
loading...
A
A
A
Contoh mudahnya adalah India yang mengenakan tarif antara 5% dan 20% lebih tinggi daripada AS pada 87% barang impor.
Sebagai balasan, Trump ingin menyamai pungutan impor AS yang dikenakan negara lain terhadap produk-produk Washington.
Selain memaksa negara-negara tadi untuk menurunkan bea masuk mereka, Trump yakin tarif timbal balik akan meningkatkan kebijakan ekonomi "America First" dengan mempersempit defisit perdagangan negara tersebut sekaligus meningkatkan daya saing produsen AS.
Menanggapi kebijakan ini, para ekonom telah memperingatkan tarif yang telah diumumkan Trump bisa menaikkan harga konsumen untuk barang-barang impor ke AS, sehingga memicu inflasi.
Penerapan reciprocal tariffs oleh Trump juga memicu berbagai reaksi dari negara-negara mitra dagang.
Sebagian khawatir pengenaan tarif ini bakal meningkatkan potensi perang dagang global dan menciptakan ketidakpastian mendalam di banyak industri.
Negara-negara yang terkena dampak kebijakan Trump ini tentunya tidak akan tinggal diam. Dalam beberapa kondisi, mereka bisa menerapkan tarif balasan terhadap produk AS yang akhirnya meningkatkan harga barang bagi konsumen dan menghambat ekspor Amerika.
Sejalan dengan kemungkinan di atas, potensi ketegangan perdagangan jelas akan semakin meningkat.
Kebijakan reciprocal tariffs di era Trump ini juga disebut menjadi salah satu langkah yang paling kontroversial dalam sejarah perdagangan AS.
Sebagai balasan, Trump ingin menyamai pungutan impor AS yang dikenakan negara lain terhadap produk-produk Washington.
Selain memaksa negara-negara tadi untuk menurunkan bea masuk mereka, Trump yakin tarif timbal balik akan meningkatkan kebijakan ekonomi "America First" dengan mempersempit defisit perdagangan negara tersebut sekaligus meningkatkan daya saing produsen AS.
Menanggapi kebijakan ini, para ekonom telah memperingatkan tarif yang telah diumumkan Trump bisa menaikkan harga konsumen untuk barang-barang impor ke AS, sehingga memicu inflasi.
Penerapan reciprocal tariffs oleh Trump juga memicu berbagai reaksi dari negara-negara mitra dagang.
Sebagian khawatir pengenaan tarif ini bakal meningkatkan potensi perang dagang global dan menciptakan ketidakpastian mendalam di banyak industri.
Negara-negara yang terkena dampak kebijakan Trump ini tentunya tidak akan tinggal diam. Dalam beberapa kondisi, mereka bisa menerapkan tarif balasan terhadap produk AS yang akhirnya meningkatkan harga barang bagi konsumen dan menghambat ekspor Amerika.
Sejalan dengan kemungkinan di atas, potensi ketegangan perdagangan jelas akan semakin meningkat.
Kebijakan reciprocal tariffs di era Trump ini juga disebut menjadi salah satu langkah yang paling kontroversial dalam sejarah perdagangan AS.
Lihat Juga :