3 Tanda Kehancuran NATO di Depan Mata, Salah Satunya Potensi Penarikan Diri Anggota Kunci

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:26 WIB
loading...
3 Tanda Kehancuran NATO...
Tank-tank Rumania menembaki target selama latihan Steadfast Dart 2025 NATO di tempat latihan di Smardan, Rumania, pada 19 Februari 2025. Foto/Cristian Cristel/Xinhua
A A A
BRUSSEL - Terdapat sejumlah tanda kehancuran NATO yang sudah di depan mata. Salah satunya yang paling jelas adalah retaknya solidaritas antar negara anggotanya.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah lama menjadi pilar utama keamanan dan pertahanan kolektif bagi negara-negara Barat.

Sejak pendiriannya pada 1949, aliansi militer ini berhasil mempertahankan stabilitas kawasan Eropa dan sekitarnya, terutama dalam menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya.

Namun, di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang, muncul sejumlah tanda yang mengindikasikan potensi NATO melemah, bahkan hancur di masa depan.

Alasannya beragam, termasuk para anggotanya yang memiliki agenda sendiri, serta beberapa lainnya yang meragukan relevansi NATO di era modern.

Tanda Kehancuran NATO di Depan Mata

1. Retaknya Solidaritas Antar Anggota


Sejak didirikan pada 1949, NATO bergantung pada prinsip collective defense atau pertahanan kolektif. Maknanya, serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.

Namun, kepercayaan antar anggota NATO mulai goyah akibat berbagai perbedaan kepentingan dan ketegangan diplomatik. Contoh mudahnya adalah Amerika Serikat yang sempat menyoroti pembagian beban anggaran pertahanan.

Melansir CBSNews, AS sejak lama memang mengkritik negara-negara anggota lain karena tidak memenuhi target belanja militer yang disepakati dalam NATO.

Sebaliknya, Presiden Donald Trump menyebut AS menanggung beban yang tidak semestinya menghabiskan lebih banyak uang untuk membantu memastikan pertahanan Eropa daripada anggota NATO lainnya.

Saat ini, Trump mendorong para anggota meningkatkan pengeluaran pertahanan domestik mereka hingga setidaknya 5% dari PDB masing-masing.

Ia juga mengancam akan mengurangi komitmen Washington apabila negara-negara lain tidak juga meningkatkan kontribusi mereka.

"Saya katakan jika kalian tidak mau membayar, kami tidak akan membela... jika kalian tidak mau membayar tagihan, kami tidak akan membela kalian," kata Trump, dikutip Selasa (11/3/2025).

2. Potensi Penarikan Anggota Kunci


NATO mungkin memiliki puluhan anggota berbeda. Kendati begitu, mereka hanya punya beberapa anggota kunci termasuk Amerika Serikat.

Baru-baru ini, orang-orang terdekat Presiden AS Donald Trump menyuarakan dukungan bagi Amerika Serikat untuk keluar dari keanggotaan NATO. Salah satunya miliarder Elon Musk.

Terkait alasannya, kontribusi AS pada NATO dinilai tersebut terlalu besar jika dibandingkan anggota lainnya. Hal tersebut dianggap tak adil dan terlalu membebani keuangan negara.

Apabila anggota utama seperti Amerika Serikat memutuskan keluar atau setidaknya mengurangi kontribusi militernya secara drastis, NATO bisa saja kehilangan efektivitasnya. Di kemudian hari, kondisi tersebut juga dapat membawa aliansi menuju jurang kehancuran.

3. Perbedaan Pandangan Strategis di Antara Anggota


Meski sudah bersama sejak lama, tak menutup kemungkinan sesekali terjadi perselisihan di antara anggota NATO. Misalnya, perbedaan pandangan dalam menghadapi ancaman konflik Rusia-Ukraina.

Melansir Euractiv, NATO sejak beberapa tahun lalu mantap mendukung perjuangan Ukraina yang diinvasi Rusia. Mereka juga menjanjikan Kiev akan menjadi anggota aliansi suatu hari nanti.

Namun, memasuki tahun ketiga invasi yang masih berlanjut, para anggota NATO mulai terpecah sikap soal Ukraina. Amerika Serikat setelah kembalinya Donald Trump bahkan telah menangguhkan bantuannya ke Kiev dengan berbagai pertimbangan.

Di sisi lain, AS belakangan juga disebutkan lebih terbuka dengan Rusia. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran di kalangan anggota NATO lainnya karena bisa saja Washington akan beralih haluan dan kehilangan prinsipnya sebagai anggota aliansi.

Itulah beberapa tanda kehancuran NATO yang sudah di depan mata.

Baca juga: AS Minta Ukraina Relakan Wilayah yang Direbut Rusia selama Perang
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
AS Bakal Turunkan Tarif...
AS Bakal Turunkan Tarif Impor dari China, Trump Ajukan Syarat Ini
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Dikritik gara-gara Pose...
Dikritik gara-gara Pose Paus, Trump: Bukan Saya yang Bikin!
Rekomendasi
Truk TNI AD Terbakar...
Truk TNI AD Terbakar dan Meledak di Tol Gempol-Pandaan, 2 Warga Terluka Kena Proyektil
Dukung Pemerintahan...
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ketum PITI Ajak Semua Pihak Jaga Soliditas
Perbandingan Trofi Liverpool...
Perbandingan Trofi Liverpool vs Manchester United: Lebih Banyak The Reds atau The Red Devils?
Berita Terkini
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Kisah Wanita Inggris...
Kisah Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Padahal Belum Pernah ke Asia
10 Fakta Mengerikan...
10 Fakta Mengerikan Penjara Alcatraz, Salah Satunya Tak Ada Harapan untuk Melarikan Diri
Mirip Nazi, Produser...
Mirip Nazi, Produser TV Israel Serukan Holocaust Gaza dengan Gas
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Infografis
7 Negara Penjajah Terkejam...
7 Negara Penjajah Terkejam di Dunia, Salah Satunya Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved