Khamenei Sangkal Iran Melemah, Tantang AS dan Israel
loading...

Ayatollah Ali Khamenei menyangkal klaim AS dan Israel bahwa Iran telah melemah. Dia menantang musuh-musuh Iran untuk membuktikan siapa yang melemah. Foto/Iran International
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak melemah selama lebih dari setahun pertempuran di Timur Tengah dengan Israel.
Sebaliknya, dia menantang musuh-musuh Iran—dalam hal ini Amerika Serikat (AS) dan Israel—untuk membuktikan siapa yang sebenarnya melemah.
Pernyataan Khamenei, yang disampaikan pada hari Rabu, merupakan komentar pertamanya setelah Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih. Khamenei menantang apa yang disebut musuh untuk menguji keberanian Teheran.
"Fantasi delusi itu mengeklaim bahwa Iran telah melemah," kata Khamenei kepada sekelompok pendukungnya di Teheran, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Masa depan akan mengungkapkan siapa yang benar-benar telah melemah," katanya lagi, yang dilansir Iran International, Kamis (23/1/2025).
Pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump, pendahulunya; Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, semuanya menggambarkan Iran sebagai negara yang melemah.
Mereka mengutip berkurangnya pengaruh Teheran di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya menyusul jatuhnya pemerintahan sekutunya; Bashar al-Assad, di Suriah, serangan Israel terhadap kemampuan pertahanan udaranya, dan terbunuhnya para pemimpin sekutu bersenjata Palestina dan Lebanon.
Khamenei mengatakan mantan diktator Irak Saddam Hussein memulai invasi ke Iran pada September 1980 dan presiden AS saat itu Ronald Reagan memberikan dukungan signifikan kepada rezimnya, keduanya "dengan ilusi bahwa Iran lemah."
"Mereka, bersama dengan puluhan individu lain yang tertipu, akhirnya menemui ajal mereka, sementara rezim Islam semakin kuat dari hari ke hari. Saya katakan, pengalaman ini akan terulang sekali lagi kali ini," imbuh dia.
Sebaliknya, dia menantang musuh-musuh Iran—dalam hal ini Amerika Serikat (AS) dan Israel—untuk membuktikan siapa yang sebenarnya melemah.
Pernyataan Khamenei, yang disampaikan pada hari Rabu, merupakan komentar pertamanya setelah Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih. Khamenei menantang apa yang disebut musuh untuk menguji keberanian Teheran.
"Fantasi delusi itu mengeklaim bahwa Iran telah melemah," kata Khamenei kepada sekelompok pendukungnya di Teheran, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Masa depan akan mengungkapkan siapa yang benar-benar telah melemah," katanya lagi, yang dilansir Iran International, Kamis (23/1/2025).
Pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump, pendahulunya; Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, semuanya menggambarkan Iran sebagai negara yang melemah.
Mereka mengutip berkurangnya pengaruh Teheran di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya menyusul jatuhnya pemerintahan sekutunya; Bashar al-Assad, di Suriah, serangan Israel terhadap kemampuan pertahanan udaranya, dan terbunuhnya para pemimpin sekutu bersenjata Palestina dan Lebanon.
Khamenei mengatakan mantan diktator Irak Saddam Hussein memulai invasi ke Iran pada September 1980 dan presiden AS saat itu Ronald Reagan memberikan dukungan signifikan kepada rezimnya, keduanya "dengan ilusi bahwa Iran lemah."
"Mereka, bersama dengan puluhan individu lain yang tertipu, akhirnya menemui ajal mereka, sementara rezim Islam semakin kuat dari hari ke hari. Saya katakan, pengalaman ini akan terulang sekali lagi kali ini," imbuh dia.
Lihat Juga :