Brigade Al-Quds Rilis Video: Pemimpin Anda Membunuh Anak-Anak Anda

Sabtu, 11 Januari 2025 - 09:00 WIB
loading...
Brigade Al-Quds Rilis...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/X
A A A
GAZA - Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, menayangkan pesan video yang ditujukan kepada keluarga tahanan Israel yang ditahan di Gaza.

Pesan tersebut menyalahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas kematian kerabat mereka, yang saat ini berada dalam tahanan Palestina.

Video tersebut berjudul, “Pemimpin Anda dengan sengaja dan bertekad membunuh anak-anak Anda.”



Rekaman tersebut menyertakan pernyataan sebelumnya dari Netanyahu, di mana dia menegaskan kembali komitmennya mengamankan pemulangan tahanan Israel dengan selamat kepada keluarga mereka, dengan menyebutnya sebagai salah satu prioritas tertingginya.

Video tersebut juga menampilkan skala serangan udara Israel di Gaza sejak dimulainya serangan Israel saat ini.

Video tersebut menampilkan suara tahanan Israel yang tampak terluka atau terbunuh selama serangan udara, saat para penculik mereka berusaha menyelamatkan mereka.

Sandera Israel Hilang


Video tersebut dirilis bersamaan dengan laporan dari sumber militer Hamas kepada Al Jazeera, yang mengklaim "sebagian besar tahanan musuh di wilayah brigade Gaza utara kini hilang karena agresi Zionis yang sedang berlangsung."

Sumber tersebut lebih lanjut menekankan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, telah berulang kali memperingatkan tentang kemungkinan tersebut, dengan menganggap pemerintah Netanyahu dan militer Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas nasib sandera mereka.

Dalam perkembangan terpisah, keluarga Hamza al-Zayadna, seorang tahanan Israel yang jasadnya diambil dari Gaza, menolak mengizinkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir untuk berpidato di pemakamannya.

Keluarga Zayadna, menurut Haaretz, menyatakan, "Ada peluang untuk membawa kembali para tawanan hidup-hidup, tetapi mereka dibunuh karena keputusan yang tidak bijaksana."

Negosiasi yang Terhenti


Video tersebut dirilis di tengah kegagalan negosiasi pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, yang telah dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).

Pembicaraan ini telah terhenti beberapa kali karena persyaratan baru yang diberlakukan Netanyahu atau pembatalan ketentuan yang telah disetujui sebelumnya.

Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan militer tanpa pandang bulu ke Gaza.

Partai-partai oposisi Israel dan keluarga tahanan Israel menuduh Netanyahu menghalangi kesepakatan untuk mempertahankan posisi politiknya.

Menteri-menteri sayap kanan, termasuk Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, telah mengancam akan meninggalkan pemerintahan dan menjatuhkannya jika Netanyahu setuju mengakhiri perang di Gaza.

Skenario Ron Arad


Pada tanggal 23 April 2024, juru bicara Al-Qassam Abu Obeida berkomentar "skenario Ron Arad mungkin paling mungkin terulang dengan tahanan musuh di Gaza."

Dia menekankan, "Apa yang disebut tekanan militer hanya akan memperkuat tekad kami untuk berdiri teguh dan melindungi hak-hak rakyat kami."

Ron Arad, seorang pilot Israel, ditembak jatuh di Lebanon selatan pada bulan Oktober 1986, dan nasibnya masih belum diketahui.

Baca juga: AS Tingkatkan Hadiah Penangkapan Presiden Venezuela Maduro Jadi Rp408 Miliar
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
Abbas akan Kunjungi...
Abbas akan Kunjungi Lebanon untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Perlawanan Palestina
Israel Murka Maskapai...
Israel Murka Maskapai AS Setop Penerbangan usai Serangan Rudal Houthi
Angka Keguguran dan...
Angka Keguguran dan Bayi Lahir Prematur di Gaza Tinggi
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
Sinopsis RCTI Layar...
Sinopsis RCTI Layar Drama Indonesia Mencintaimu Sekali Lagi Eps 138: Permintaan Lingga untuk Mencintai Arini Sekali Lagi
Wisuda ke-67 UKRIDA...
Wisuda ke-67 UKRIDA Serukan Pendidikan Tinggi Berdampak
Resmi, Shayne Pattynama...
Resmi, Shayne Pattynama Pisah dengan KAS Eupen Akhir Musim Ini
Berita Terkini
10 Sebab Jet Tempur...
10 Sebab Jet Tempur J-10C Pakistan Bisa Tembak Jatuh 3 Rafale India yang Lebih Canggih
5 Fakta India Rudal...
5 Fakta India Rudal Masjid di Pakistan, Picu Kemarahan Dunia
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Intip Perbandingan Kekuatan...
Intip Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Unggul?
Infografis
Abu Ubaidah: Mundurlah,...
Abu Ubaidah: Mundurlah, Pemimpin Zionis Tak Peduli pada Anda
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved