Mobil Tabraki Kerumunan Tewaskan 15 Orang di New Orleans, AS Sebut Serangan Teroris

Kamis, 02 Januari 2025 - 07:12 WIB
loading...
Mobil Tabraki Kerumunan...
Sebuah mobil menabraki kerumunan orang yang rayakan tahun baru di New Orleans, Amerika Serikat. Sebanyak 15 orang tewas, dan FBI menyatakannya sebagai serangan teroris. Foto/Screengrab video USA Today
A A A
NEW ORLEANS - Sebuah mobil menabraki kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat (AS). Korban tewas telah bertambah menjadi 15 orang.

Biro Investigasi Federal (FBI) menyatakan insiden tersebut sebagai serangan teroris.

Insiden itu terjadi di French Quarter kota tersebut pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 03.15 dini hari waktu setempat. Daerah itu, yang memiliki banyak bar dan restoran, populer di kalangan wisatawan.

Kepala Departemen Kepolisian New Orleans (NOPD) Anne Kirkpatrick mengatakan kepada wartawan bahwa pelaku mengemudikan mobil melaju di Bourbon Street. "Dengan niat yang jelas untuk menyebabkan pembantaian," katanya.



Pejabat New Orleans telah mengakui bahwa barikade mekanis dan penghalang yang seharusnya menghalangi akses mobil di Bourbon Street tidak berfungsi pada saat serangan terjadi.

Upaya untuk memblokir jalan melalui cara lain gagal. "Kami tahu ini tidak berfungsi. Jadi kami memang punya rencana, tetapi teroris itu menggagalkannya," kata Kirkpatrick.

"Teroris ini melaju di trotoar dan melewati target yang sulit. Kami memang memiliki mobil di sana, kami memiliki penghalang di sana, kami memiliki petugas di sana, dan mereka masih bisa bergerak,” imbuh dia.

Awalnya, korban tewas dilaporkan 10 orang dengan 35 lainnya luka-luka. Namun, data terbaru dari pihak berwenang menyebutkan korban tewas bertambah menjadi 15 orang.

“Sampai saat ini, 15 orang telah meninggal. Diperlukan beberapa hari untuk melakukan semua autopsi. Setelah kami menyelesaikan autopsi dan berbicara dengan keluarga terdekat, kami akan merilis identifikasi para korban,” kata Koroner New Orleans Dwight McKenna dalam sebuah pernyataan.

Gubernur Louisiana Jeff Landry menggambarkan apa yang terjadi sebagai tindakan kekerasan yang mengerikan. Dia menulis di X bahwa dia dan istrinya tengah berdoa untuk para korban dan petugas tanggap darurat. Dia juga menghimbau masyarakat untuk menghindari area tempat kejadian.

Puluhan polisi dan paramedis telah merespons insiden tersebut, yang menyebabkan Bourbon Street ditutup.

Serangan itu terjadi saat New Orleans bersiap menjadi tuan rumah Sugar Bowl pada Rabu malam. Pertandingan sepak bola perguruan tinggi yang ikonik, yang telah dimainkan di kota itu setiap tahun sejak 1935, mengumpulkan ribuan penggemar dari seluruh AS.

Tahun ini, University of Georgia dan University of Notre Dame akan bersaing untuk memperebutkan tempat di semifinal College Football Playoff.

Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan tentang insiden mengerikan di New Orleans, menurut layanan pers Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

“FBI memimpin penyelidikan dan menyelidiki insiden ini sebagai tindakan terorisme. Saya berterima kasih atas tanggapan yang berani dan cepat dari penegak hukum setempat dalam mencegah kematian dan cedera yang lebih besar,” bunyi pernyataan layanan pers Gedung Putih mengutip Biden.

Lebih dari satu orang kemungkinan terlibat dalam serangan itu, kata Anggota Parlemen Louisiana Troy Carter.

"Ada investigasi yang sedang berlangsung yang membatasi kemampuan kita untuk berbicara lebih dari itu, selain untuk mengatakan dengan jelas bahwa pengecut ini tidak bertindak sendiri, dan sumber daya kita ada di lapangan untuk membongkar setiap batu. Tidak akan ada batu yang cukup besar bagi mereka untuk bersembunyi," kata Carter kepada CNN, Kamis (2/1/2025).

FBI mengatakan perangkat peledak potensial telah ditemukan di French Quarter. Diduga bahan peledak ditanam oleh tiga pria dan seorang wanita, menurut rekaman pengawasan yang dilihat NOPD.

Selama konferensi pers di NOPD, seorang juru bicara FBI telah mengonfirmasi bahwa tersangka adalah seorang veteran tentara AS yang telah diberhentikan. Namun, identitasnya belum dirilis secara resmi.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)