Bagaimana Nasib Rusia di Suriah setelah Assad Digulingkan?

Jum'at, 13 Desember 2024 - 04:40 WIB
loading...
A A A
Dialog Rusia dengan HTS mencerminkan upayanya untuk menjangkau Ikhwanul Muslimin Presiden Mesir Mohammed Morsi pada tahun 2012 dan kerja sama yang semakin erat dengan Taliban sejak mereka merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pada tahun 2021.

Keterlibatan ini tidak digagalkan oleh penunjukan Rusia terhadap Ikhwanul Muslimin dan Taliban sebagai kelompok teroris. Rusia juga telah menggunakan format negosiasi Astana untuk terlibat dengan tokoh-tokoh oposisi Suriah, seperti Mohammed Alloush dari Jaish al-Islam dan Zakaria Malahifji dari Fastaqim.

"Agar keterlibatan substantif dengan HTS dapat terwujud di pangkalan militernya, Rusia hampir pasti harus membantu upaya untuk menghapus kelompok tersebut dari daftar organisasi teroris yang ditetapkan PBB," tutur Ramani.

5. Sudah Ada Kesepakatan antara Rusia dan Pemberontak

Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen telah mengutarakan prospek ini asalkan HTS memerintah Suriah dengan cara yang lebih pluralistik daripada yang telah dilakukannya di Idlib. Meskipun sangat membenci kejahatan perang Rusia di Suriah, keanggotaan tetap Rusia di Dewan Keamanan PBB berarti bahwa HTS harus bekerja sama dengan Rusia untuk bisa dihapus dari daftar.

"Runtuhnya rezim Assad secara cepat mempermalukan Rusia di saat Rusia mencoba menunjukkan kekuatan menjelang negosiasi potensial mengenai Ukraina. HTS kini memegang kunci untuk mempertahankan status negara adidaya Rusia di Timur Tengah," papar Ramani.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)