Irak Pertimbangkan Bantu Suriah saat Pemberontak Bangkit

Sabtu, 07 Desember 2024 - 09:20 WIB
loading...
Irak Pertimbangkan Bantu...
Pemberontak berfoto di bandara militer yang direbut di Hama, Suriah pada 6 Desember 2024. Foto/Abdulvacit Haj Isteyfi/Anadolu Agency
A A A
BAGHDAD - Partai penguasa Muslim Syiah Irak dan sejumlah kelompok bersenjata mempertimbangkan pro dan kontra intervensi bersenjata di Suriah.

Mereka memandang sebagai ancaman serius kemajuan pemberontak Islam Sunni yang telah merebut dua kota Suriah dan sekarang menyerang kota ketiga, Reuters melaporkan.

Baghdad memiliki sejarah kelam dengan pejuang Sunni yang berbasis di Suriah. Saat itu ribuan orang Sunni di antaranya menyeberang ke Irak setelah invasi Amerika Serikat (AS) tahun 2003 dan memicu pembunuhan sektarian selama bertahun-tahun sebelum kembali lagi pada tahun 2013 sebagai kelompok Negara Islam (ISIS atau Daesh) untuk menaklukkan sepertiga negara tersebut.

Pemberontak Suriah yang saat ini maju di Suriah, yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), telah menyangkal terkait Al Qaeda dan Daesh, dan mengatakan mereka tidak memiliki ambisi di Irak.

Meski demikian, faksi penguasa di Irak kurang percaya pada pernyataan HTS tersebut.

Irak telah mengumpulkan di perbatasannya dengan Suriah, ribuan pejuang dari militer konvensionalnya serta Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), badan keamanan yang berisi banyak kelompok bersenjata yang berpihak pada Iran yang sebelumnya bertempur di Suriah.

Perintah tersebut, sejauh ini, adalah mempertahankan sisi barat Irak, bukan untuk campur tangan guna membantu Presiden Suriah Bashar Al-Assad, menurut seorang politikus Syiah Irak, seorang penasihat pemerintah, dan seorang diplomat Arab yang diberi pengarahan mengenai masalah tersebut.

“Namun, perhitungan tersebut dapat berubah, setidaknya untuk beberapa faksi Irak, tergantung pada perkembangan, termasuk jika pemberontak merebut kota besar Suriah, Homs, jika Assad jatuh, atau jika kaum Syiah dianiaya,” ungkap sumber tersebut.

Juru bicara pemerintah Irak, Bassem Al-Awadi, mengatakan Irak tidak mencari intervensi militer di Suriah, tetapi menggambarkan pembagian Suriah sebagai "garis merah" bagi Irak, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Reuters sebelumnya melaporkan ratusan pejuang Irak telah menyeberang ke Suriah untuk membantu memperkuat pasukan Assad, bergabung dengan pejuang Hizbullah Irak dan Lebanon yang sudah ada di negara itu, tetapi belum ada mobilisasi massa dari Irak.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Langka, Pesawat Turki...
Langka, Pesawat Turki Kerjai Jet Tempur Israel saat Bombardir Suriah
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
5 Negara yang Menolak...
5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
Jet-jet Tempur Israel...
Jet-jet Tempur Israel Bombardir Damaskus Dekat Istana Presiden Suriah
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
Perang Saudara Berkobar...
Perang Saudara Berkobar di Sekitar Damaskus, Drone Israel Justru Terbang Bebas di Langit Suriah
Momen Kedatangan Jenderal...
Momen Kedatangan Jenderal Ahmad Yani ke Padang yang Bikin PRRI Hengkang
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
Laba Bersih PTPN Group...
Laba Bersih PTPN Group Meroket di Kuartal I-2025
Serangan Jantung dan...
Serangan Jantung dan Asam Lambung Sering Tertukar, Ini Perbedaannya
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan...
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan Urusi Pangan? Prabowo: Pangan Tak Aman, Negara Tidak Aman
Berita Terkini
Gertak India, Pakistan...
Gertak India, Pakistan Uji Coba Rudal untuk Kedua Kalinya
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Kabel Dicuri secara...
Kabel Dicuri secara Terorganisir, Perjalanan Kereta Api Cepat Spanyol Terganggu
Infografis
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Tewas saat Perang Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved