Eks Panglima Militer Ukraina Tegaskan Hampir Tak Ada Peluang Bertahan Hidup
loading...
A
A
A
LONDON - Duta Besar Kiev di London, Valery Zaluzny, menyatakan pasukan Ukraina yang saat ini sedang dilatih di Inggris untuk melawan Rusia harus mempersiapkan diri menghadapi kematian dan membunuh tanpa berpikir dua kali.
Pernyataan itu diungkapkan Zaluzny kepada para prajurit. Duta besar sekaligus jenderal bintang empat itu sebelumnya menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina.
Pidato yang disampaikan Zaluzhny di kamp pelatihan di Inggris selatan dibagikan The Sun pada hari Selasa19/11/2024), setelah tabloid itu bergabung dengan tur pejabat tersebut ke fasilitas militer.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Luke Pollard menemani jenderal Ukraina yang menjadi diplomat itu.
”Ingatlah bahwa perang menjadi semakin kejam setiap hari. Hampir tidak ada peluang untuk bertahan hidup,” ujar Zaluzhny memperingatkan para peserta pelatihan. “Belajarlah untuk tidak takut mati.”
Dia mendesak para pasukan mengembangkan persahabatan militer, menjadi saudara di medan perang, dan saling menjaga.
”Tidaklah cukup untuk menyelamatkan diri sendiri dan teman Anda, saudara Anda,” papar dia. “Anda masih harus menyelesaikan tugas. Untuk melakukan ini, Anda harus membunuh. Membunuh tanpa ragu-ragu.”
“Cintailah satu sama lain dan ingatlah Ukraina. Jika Anda pergi, mungkin orang lain akan menggantikan Anda, tetapi Ukraina akan tetap lestari,” ungkap Zaluzhny.
Pada bulan Februari, Zaluzhny dicopot dari jabatan militernya dan kemudian dari angkatan bersenjata secara keseluruhan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecatnya setelah sang jenderal secara terbuka membantah visi pemimpin Ukraina tentang bagaimana perang melawan Rusia harus dilanjutkan.
Zaluzhny berpendapat pada saat itu bahwa konflik telah mencapai jalan buntu dan pasukan Ukraina harus bertahan.
Sejak saat itu, keseimbangan telah berpihak pada Rusia, yang pasukannya telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Inggris adalah salah satu pendukung paling gigih upaya Kiev untuk mencapai kemenangan militer melawan Rusia.
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara memalukan mengatakan kepada Ukraina untuk "bertarung saja," setelah Kiev dan Moskow menyetujui rancangan gencatan senjata pada tahun 2022.
Militer Inggris telah melatih lebih dari 50.000 tentara Ukraina sejauh ini, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Zelensky mengirim Zaluzhny ke kedutaan di London pada bulan Mei. Beberapa orang berpendapat penunjukan itu dimaksudkan menyingkirkan mantan pemimpin militer yang populer itu sebagai pesaing politik yang potensial pada pemilu yang selalu ditunda Zelensky.
Pernyataan itu diungkapkan Zaluzny kepada para prajurit. Duta besar sekaligus jenderal bintang empat itu sebelumnya menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina.
Pidato yang disampaikan Zaluzhny di kamp pelatihan di Inggris selatan dibagikan The Sun pada hari Selasa19/11/2024), setelah tabloid itu bergabung dengan tur pejabat tersebut ke fasilitas militer.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Luke Pollard menemani jenderal Ukraina yang menjadi diplomat itu.
”Ingatlah bahwa perang menjadi semakin kejam setiap hari. Hampir tidak ada peluang untuk bertahan hidup,” ujar Zaluzhny memperingatkan para peserta pelatihan. “Belajarlah untuk tidak takut mati.”
Dia mendesak para pasukan mengembangkan persahabatan militer, menjadi saudara di medan perang, dan saling menjaga.
”Tidaklah cukup untuk menyelamatkan diri sendiri dan teman Anda, saudara Anda,” papar dia. “Anda masih harus menyelesaikan tugas. Untuk melakukan ini, Anda harus membunuh. Membunuh tanpa ragu-ragu.”
“Cintailah satu sama lain dan ingatlah Ukraina. Jika Anda pergi, mungkin orang lain akan menggantikan Anda, tetapi Ukraina akan tetap lestari,” ungkap Zaluzhny.
Pada bulan Februari, Zaluzhny dicopot dari jabatan militernya dan kemudian dari angkatan bersenjata secara keseluruhan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecatnya setelah sang jenderal secara terbuka membantah visi pemimpin Ukraina tentang bagaimana perang melawan Rusia harus dilanjutkan.
Zaluzhny berpendapat pada saat itu bahwa konflik telah mencapai jalan buntu dan pasukan Ukraina harus bertahan.
Sejak saat itu, keseimbangan telah berpihak pada Rusia, yang pasukannya telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Inggris adalah salah satu pendukung paling gigih upaya Kiev untuk mencapai kemenangan militer melawan Rusia.
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara memalukan mengatakan kepada Ukraina untuk "bertarung saja," setelah Kiev dan Moskow menyetujui rancangan gencatan senjata pada tahun 2022.
Militer Inggris telah melatih lebih dari 50.000 tentara Ukraina sejauh ini, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Zelensky mengirim Zaluzhny ke kedutaan di London pada bulan Mei. Beberapa orang berpendapat penunjukan itu dimaksudkan menyingkirkan mantan pemimpin militer yang populer itu sebagai pesaing politik yang potensial pada pemilu yang selalu ditunda Zelensky.
(sya)