110 Drone Ukraina Serang Rusia, Incar Pabrik Bahan Peledak Terbesar
loading...
A
A
A
MOSKOW - Ukraina telah menyerang beberapa wilayah Rusia dengan 110 pesawat nirawak atau drone pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
Intelijen Kyiv mengeklaim serangan tersebut menargetkan pabrik Sverdlov, pabrik bahan peledak terbesar Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan Moskow telah mencegat atau menghancurkan 110 pesawat nirawak musuh, 43 di antaranya dijatuhkan di atas Wilayah Kursk.
Sebanyak 27 lainnya dihancurkan di atas Wilayah Lipetsk, 18 di atas Wilayah Oryol, dan delapan di atas Wilayah Nizhny Novgorod. Tujuh dan enam pesawat nirawak, masing-masing, hancur di atas Wilayah Belgorod dan Bryansk, dan satu lagi jatuh di atas Wilayah Moskow.
"Militer menggagalkan upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris menggunakan UAV jenis pesawat terhadap target di wilayah Federasi Rusia," kata kementerian tersebut, yang dilansir dari Russia Today, Senin (21/10/2024).
Gubernur Wilayah Nizhny Novgorod Gleb Nikitin mengatakan serangan tersebut menargetkan zona industri di luar kota utama, yang terletak sekitar 500 mil (800 km) dari garis depan. Mengutip data awal, dia mengatakan empat petugas pemadam kebakaran menderita luka ringan akibat pecahan peluru.
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan sebuah pesawat nirawak Ukraina, yang terbang menuju Ibu Kota Rusia, jatuh di tenggara kota, tetapi tidak ada korban atau kerusakan yang dilaporkan.
Sementara itu, seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan kepada Newsweek bahwa pesawat nirawak milik badan tersebut, serta pasukan operasi khusus Kyiv dan divisi intelijen militer GUR, menyerang pabrik Sverdlov di kota Dzerzhinsk, tepat di sebelah barat ibu kota wilayah Nizhny Novgorod, Rusia.
Beberapa saluran Telegram Rusia, yang sering digunakan sebagai sumber informasi sebagai pengganti pernyataan resmi, melaporkan bahwa Ukraina telah menargetkan pabrik bahan peledak, bahan kimia, dan amunisi Sverdlov di Dzerzhinsk.
Fasilitas besar milik negara Rusia tersebut sedang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Pabrik Sverdlov berjarak sekitar 900 kilometer, atau sekitar 560 mil, dari perbatasan Ukraina, kata sumber SBU.
Rusia membuat bahan peledak, peluru, hulu ledak rudal, dan bom yang diluncurkan dari pesawat seperti bom luncur KAB yang sangat merusak—yang telah menghantam Ukraina selama berbulan-bulan.
Intelijen Kyiv mengeklaim serangan tersebut menargetkan pabrik Sverdlov, pabrik bahan peledak terbesar Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan Moskow telah mencegat atau menghancurkan 110 pesawat nirawak musuh, 43 di antaranya dijatuhkan di atas Wilayah Kursk.
Sebanyak 27 lainnya dihancurkan di atas Wilayah Lipetsk, 18 di atas Wilayah Oryol, dan delapan di atas Wilayah Nizhny Novgorod. Tujuh dan enam pesawat nirawak, masing-masing, hancur di atas Wilayah Belgorod dan Bryansk, dan satu lagi jatuh di atas Wilayah Moskow.
"Militer menggagalkan upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris menggunakan UAV jenis pesawat terhadap target di wilayah Federasi Rusia," kata kementerian tersebut, yang dilansir dari Russia Today, Senin (21/10/2024).
Gubernur Wilayah Nizhny Novgorod Gleb Nikitin mengatakan serangan tersebut menargetkan zona industri di luar kota utama, yang terletak sekitar 500 mil (800 km) dari garis depan. Mengutip data awal, dia mengatakan empat petugas pemadam kebakaran menderita luka ringan akibat pecahan peluru.
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan sebuah pesawat nirawak Ukraina, yang terbang menuju Ibu Kota Rusia, jatuh di tenggara kota, tetapi tidak ada korban atau kerusakan yang dilaporkan.
Sementara itu, seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan kepada Newsweek bahwa pesawat nirawak milik badan tersebut, serta pasukan operasi khusus Kyiv dan divisi intelijen militer GUR, menyerang pabrik Sverdlov di kota Dzerzhinsk, tepat di sebelah barat ibu kota wilayah Nizhny Novgorod, Rusia.
Beberapa saluran Telegram Rusia, yang sering digunakan sebagai sumber informasi sebagai pengganti pernyataan resmi, melaporkan bahwa Ukraina telah menargetkan pabrik bahan peledak, bahan kimia, dan amunisi Sverdlov di Dzerzhinsk.
Fasilitas besar milik negara Rusia tersebut sedang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Pabrik Sverdlov berjarak sekitar 900 kilometer, atau sekitar 560 mil, dari perbatasan Ukraina, kata sumber SBU.
Rusia membuat bahan peledak, peluru, hulu ledak rudal, dan bom yang diluncurkan dari pesawat seperti bom luncur KAB yang sangat merusak—yang telah menghantam Ukraina selama berbulan-bulan.
(mas)