Biden Ungkap Ada Peluang Akhiri Serangan antara Iran dan Israel
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan optimisme tentang pencegahan perang habis-habisan antara Israel dan Iran, tetapi dia terdengar kurang yakin tentang prospek gencatan senjata di Gaza segera.
Berbicara kepada wartawan di Berlin pada hari Jumat (18/10/2024), saat dia bertemu dengan para pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris, Biden menilai upaya mengakhiri konflik multi-arena di Timur Tengah.
"Ada peluang dalam pandangan saya, dan rekan-rekan saya setuju, bahwa kita mungkin dapat menangani Israel dan Iran dengan cara yang mengakhiri konflik untuk sementara waktu. Dengan kata lain, itu menghentikan bolak-balik," ujar Biden.
Komentar terbaru Biden menandakan kemungkinan perubahan dalam sikap AS. Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan mereka tidak lagi mengupayakan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, dengan mengatakan kelompok Lebanon itu "dalam posisi yang tidak menguntungkan" setelah pembunuhan beberapa pemimpinnya.
Israel secara luas diyakini tengah mempersiapkan serangan terhadap Iran sebagai respons atas serangan yang dilancarkan Teheran terhadap target militer Israel pada tanggal 1 Oktober.
Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah serta seorang jenderal Iran di Beirut.
Dalam serangkaian serangan sebelumnya, Iran menembakkan ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel awal tahun ini sebagai respons atas pengeboman konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan tujuh orang.
Ketika ditanya pada hari Jumat apakah dia memahami bagaimana dan kapan Israel akan merespons, Biden berkata, "Ya dan ya."
Ketika didesak untuk memberikan keterangan lebih lanjut, dia menambahkan, "Tidak dan tidak."
Presiden AS sebelumnya telah menyatakan Washington menentang serangan Israel terhadap fasilitas nuklir atau minyak Iran.
Berbicara kepada wartawan di Berlin pada hari Jumat (18/10/2024), saat dia bertemu dengan para pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris, Biden menilai upaya mengakhiri konflik multi-arena di Timur Tengah.
"Ada peluang dalam pandangan saya, dan rekan-rekan saya setuju, bahwa kita mungkin dapat menangani Israel dan Iran dengan cara yang mengakhiri konflik untuk sementara waktu. Dengan kata lain, itu menghentikan bolak-balik," ujar Biden.
Komentar terbaru Biden menandakan kemungkinan perubahan dalam sikap AS. Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan mereka tidak lagi mengupayakan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, dengan mengatakan kelompok Lebanon itu "dalam posisi yang tidak menguntungkan" setelah pembunuhan beberapa pemimpinnya.
Israel secara luas diyakini tengah mempersiapkan serangan terhadap Iran sebagai respons atas serangan yang dilancarkan Teheran terhadap target militer Israel pada tanggal 1 Oktober.
Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah serta seorang jenderal Iran di Beirut.
Dalam serangkaian serangan sebelumnya, Iran menembakkan ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel awal tahun ini sebagai respons atas pengeboman konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan tujuh orang.
Ketika ditanya pada hari Jumat apakah dia memahami bagaimana dan kapan Israel akan merespons, Biden berkata, "Ya dan ya."
Ketika didesak untuk memberikan keterangan lebih lanjut, dia menambahkan, "Tidak dan tidak."
Risiko Politik bagi Biden
Presiden AS sebelumnya telah menyatakan Washington menentang serangan Israel terhadap fasilitas nuklir atau minyak Iran.