Hamas Ungkap Komandan Brigade Al-Sultan Tewas Bersama Yahya Sinwar di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas mengumumkan, pada Jumat malam (18/10/2024), bahwa Mahmoud Hamdan, juga dikenal sebagai "Abu Yusuf", yang menjabat sebagai Komandan Brigade Al-Sultan di Rafah, tewas bersama Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Gerakan Palestina itu mengatakan Hamdan tewas saat terlibat aktif melawan tentara Israel, dilaporkan bersama Sinwar.
Sebelumnya pada hari Jumat, Hamas mengonfirmasi kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan udara Israel di Gaza.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, pejabat Hamas Khalil Al-Hayya, memuji Sinwar sebagai "pahlawan yang melawan pasukan Israel sampai napas terakhirnya".
Dia juga menekankan sandera Israel "tidak akan dibebaskan sampai penghentian total agresi Israel di Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza."
Hamas, melalui Hayya, menegaskan kembali “komitmennya untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya Negara Palestina, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Militer Israel mengatakan, Kamis, mereka telah membunuh Sinwar dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Pada tanggal 6 Agustus, Hamas menunjuk Sinwar, yang juga disebut sebagai “Abu Ibrahim”, sebagai pemimpinnya, menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran pada tanggal 31 Juli dalam serangan Israel.
Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Rezim kolonial Israel telah membunuh 42.500 orang Palestina telah tewas sejak saat itu, kebanyakan wanita dan anak-anak. Tak hanya itu, lebih dari 99.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Gerakan Palestina itu mengatakan Hamdan tewas saat terlibat aktif melawan tentara Israel, dilaporkan bersama Sinwar.
Sebelumnya pada hari Jumat, Hamas mengonfirmasi kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan udara Israel di Gaza.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, pejabat Hamas Khalil Al-Hayya, memuji Sinwar sebagai "pahlawan yang melawan pasukan Israel sampai napas terakhirnya".
Dia juga menekankan sandera Israel "tidak akan dibebaskan sampai penghentian total agresi Israel di Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza."
Hamas, melalui Hayya, menegaskan kembali “komitmennya untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya Negara Palestina, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Militer Israel mengatakan, Kamis, mereka telah membunuh Sinwar dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Pada tanggal 6 Agustus, Hamas menunjuk Sinwar, yang juga disebut sebagai “Abu Ibrahim”, sebagai pemimpinnya, menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran pada tanggal 31 Juli dalam serangan Israel.
Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Rezim kolonial Israel telah membunuh 42.500 orang Palestina telah tewas sejak saat itu, kebanyakan wanita dan anak-anak. Tak hanya itu, lebih dari 99.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
(sya)