Iran Anggap Negara Mana Pun yang Sediakan Wilayah Udaranya untuk Israel sebagai Musuh
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi menegaskan Iran akan menganggap negara mana pun yang menyediakan wilayah udaranya untuk Israel sebagai musuh.
Diplomat tinggi Iran menyatakan harapan bahwa "tidak seorang pun akan memberikan izin tersebut".
"Lebih dari 90% rudal kami mencapai targetnya dan tidak dicegat. Kami telah memberi tahu perwakilan negara lain bahwa kami akan menganggap (musuh) siapa pun yang menyediakan wilayah udaranya untuk Israel. Namun, saya berharap tidak seorang pun akan memberikan izin tersebut," tegas Araghchi, dilansir kantor berita Iran SNN.
Pada Senin, Israel mengumumkan dimulainya operasi darat militer "terbatas" di Lebanon selatan, yang dilaporkan tanpa rencana untuk menduduki wilayah mana pun di Lebanon secara permanen.
Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap target gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, di berbagai bagian negara tetangga tersebut.
Beberapa serangan udara yang ditargetkan di Beirut juga telah dilakukan, menewaskan komandan Hizbullah tingkat tinggi.
Hizbullah telah menanggapi dengan peluncuran rudal, terutama yang menargetkan Israel utara, tetapi jangkauan serangan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pada Selasa, Iran meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahnya tidak mencari perang dengan Israel tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.
Diplomat tinggi Iran menyatakan harapan bahwa "tidak seorang pun akan memberikan izin tersebut".
"Lebih dari 90% rudal kami mencapai targetnya dan tidak dicegat. Kami telah memberi tahu perwakilan negara lain bahwa kami akan menganggap (musuh) siapa pun yang menyediakan wilayah udaranya untuk Israel. Namun, saya berharap tidak seorang pun akan memberikan izin tersebut," tegas Araghchi, dilansir kantor berita Iran SNN.
Pada Senin, Israel mengumumkan dimulainya operasi darat militer "terbatas" di Lebanon selatan, yang dilaporkan tanpa rencana untuk menduduki wilayah mana pun di Lebanon secara permanen.
Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap target gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, di berbagai bagian negara tetangga tersebut.
Beberapa serangan udara yang ditargetkan di Beirut juga telah dilakukan, menewaskan komandan Hizbullah tingkat tinggi.
Hizbullah telah menanggapi dengan peluncuran rudal, terutama yang menargetkan Israel utara, tetapi jangkauan serangan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pada Selasa, Iran meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahnya tidak mencari perang dengan Israel tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.
(sya)