Profil Antonio Guterres, Sekjen PBB yang Dilarang Masuk Israel karena Membela Lebanon

Kamis, 03 Oktober 2024 - 17:45 WIB
loading...
Profil Antonio Guterres,...
Sekjen PBB Antonio Guterres. Foto/anadolu
A A A
NEW YORK - Antonio Guterres yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat tudingan dari Israel jika dirinya telah membela Lebanon. Hal tersebut membuat Sekjen PBB tersebut dilarang memasuki wilayah Negeri Yahudi.

Menteri luar negeri Israel mengatakan pada hari Rabu (2/10/2024) bahwa ia melarang Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memasuki negara itu karena ia tidak "dengan tegas" mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel.

"Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan hampir setiap negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," tulis Katz di X.

Diketahui jika Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada hari Selasa di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan proksinya di Lebanon, Hizbullah. Banyak yang dicegat saat terbang tetapi beberapa menembus pertahanan rudal.

Profil Antonio Guterres


Pria bernama lengkap Antonio Manuel de Oliveira Guterres ini lahir pada 30 April 1949, di Santos-o-Velho, Lisbon, Portugal.

Dalam laman resmi PBB, ia mulai menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB kesembilan sejak 1 Januari 2017.

Sebelum diangkat sebagai Sekretaris Jenderal, Guterres menjabat sebagai Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi dari Juni 2005 hingga Desember 2015, memimpin salah satu organisasi kemanusiaan terkemuka di dunia selama beberapa krisis pengungsian paling serius dalam beberapa dekade.

Guterres juga menghabiskan lebih dari 20 tahun di pemerintahan dan pelayanan publik. Ia menjabat sebagai perdana menteri Portugal dari tahun 1995 hingga 2002, di mana ia terlibat aktif dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis di Timor Leste.

Sebagai presiden Dewan Eropa pada awal tahun 2000, ia memimpin penerapan Agenda Lisbon untuk pertumbuhan dan lapangan kerja, serta menjadi salah satu ketua pertemuan puncak Uni Eropa-Afrika yang pertama. Ia menjadi anggota Dewan Negara Portugal dari tahun 1991 hingga 2002.

Mundur ke belakang lagi, Guterres sempat terpilih menjadi anggota Parlemen Portugal pada tahun 1976 dan menjabat sebagai anggota selama 17 tahun.

Selama masa itu, ia mengepalai Komite Parlemen untuk Ekonomi, Keuangan, dan Perencanaan, dan kemudian Komite Parlemen untuk Administrasi Teritorial, Kotamadya, dan Lingkungan. Ia juga menjadi pemimpin kelompok parlemen partainya.

Dari tahun 1981 hingga 1983, dirinya menjadi anggota Majelis Parlemen Dewan Eropa, di mana ia mengetuai Komite Demografi, Migrasi, dan Pengungsi.

Selama bertahun-tahun, Guterres aktif di Sosialis Internasional, sebuah organisasi partai politik sosial demokrat di seluruh dunia.

Ia pernah menjabat sebagai wakil presiden kelompok tersebut dari tahun 1992 hingga 1999. Ia juga sempat menjabat sebagai Presiden kelompok tersebut dari tahun 1999 hingga pertengahan tahun 2005.

Selain itu, ia tercatat mendirikan Dewan Pengungsi Portugis serta Asosiasi Konsumen Portugis DECO, dan menjabat sebagai presiden Centro de Accao Social Universitario, sebuah asosiasi yang melaksanakan proyek pembangunan sosial di lingkungan miskin Lisbon, pada awal tahun 1970-an.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Apa Kelas dalam Tinju...
Apa Kelas dalam Tinju Terbaik saat Ini? Juara Dunia Dominan Atau Hierarki Tak Pasti
Bulan Syawal, Julukan...
Bulan Syawal, Julukan dan Amalan yang Dianjurkan
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
Berita Terkini
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
1 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
2 jam yang lalu
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
3 jam yang lalu
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
4 jam yang lalu
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
5 jam yang lalu
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
6 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved