Siapa Hassan Nasrallah? Pemimpin Hizbullah yang Diklaim Israel Tewas dalam Serangan Udara

Sabtu, 28 September 2024 - 16:12 WIB
loading...
A A A
Nasrallah juga memimpin perang intensitas rendah dengan pasukan Israel yang berakhir dengan penarikan pasukan mereka dari Lebanon selatan pada tahun 2000, meskipun ia menderita kerugian pribadi ketika putra sulungnya Hadi tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Setelah penarikan pasukan, Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah telah mencapai kemenangan Arab pertama melawan Israel. Ia juga bersumpah bahwa Hizbullah tidak akan melucuti senjata, dengan mengatakan bahwa Hizbullah menganggap bahwa "seluruh wilayah Lebanon harus dikembalikan", termasuk wilayah Shebaa Farms.

Suasana relatif tenang hingga tahun 2006, ketika pejuang Hizbullah melancarkan serangan lintas perbatasan yang menewaskan delapan tentara Israel dan menculik dua lainnya, yang memicu respons besar-besaran dari Israel.

Pesawat tempur Israel mengebom benteng pertahanan Hizbullah di Selatan dan di pinggiran selatan Beirut, sementara Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel. Lebih dari 1.125 warga Lebanon, sebagian besar warga sipil, tewas selama konflik 34 hari itu, serta 119 tentara Israel dan 45 warga sipil.

Rumah dan kantor Nasrallah menjadi sasaran pesawat tempur Israel, tetapi ia selamat tanpa cedera.

Pada tahun 2009, Nasrallah mengeluarkan manifesto politik baru yang berusaha untuk menyoroti "visi politik" Hizbullah. Manifes tersebut tidak lagi merujuk pada republik Islam yang ditemukan dalam dokumen tahun 1985, tetapi tetap bersikap keras terhadap Israel dan AS dan menegaskan kembali bahwa Hizbullah perlu mempertahankan senjatanya meskipun ada resolusi PBB yang melarangnya di Lebanon selatan.

"Orang-orang berevolusi. Seluruh dunia berubah selama 24 tahun terakhir. Lebanon berubah. Tatanan dunia berubah," kata Nasrallah.

4. Mengirim Pasukan ke Suriah

Empat tahun kemudian, Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah memasuki "fase yang sama sekali baru" keberadaannya dengan mengirimkan pejuang ke Suriah untuk membantu sekutunya yang didukung Iran, Presiden Bashar al-Assad, memadamkan pemberontakan. "Ini pertempuran kami, dan kami siap untuk itu," katanya.

Para pemimpin Sunni Lebanon menuduh Hizbullah menyeret negara itu ke dalam perang Suriah dan ketegangan sektarian memburuk secara dramatis.

Pada tahun 2019, krisis ekonomi yang mendalam di Lebanon memicu protes massa terhadap elit politik yang telah lama dituduh melakukan korupsi, pemborosan, salah urus, dan kelalaian. Nasrallah awalnya menyatakan simpati dengan seruan untuk reformasi, tetapi sikapnya berubah ketika para pengunjuk rasa mulai menuntut perombakan total sistem politik.

5. Melancarkan Serangan ke Israel untuk Mendukung Hamas

Pada tanggal 8 Oktober 2023 - sehari setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel oleh orang-orang bersenjata Hamas yang memicu perang di Gaza - pertempuran yang sebelumnya sporadis antara Hizbullah dan Israel meningkat.

Hizbullah menembaki posisi Israel, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)