Hari Internasional Tolak Senjata Nuklir, Inisiatif Panjang Kazakhstan
loading...
A
A
A
NUR SULTAN - Pada 29 Agustus setiap tahun, dunia merayakan Hari Internasional Melawan Tes Nuklir yang diawali inisiatif Kazakhstan dan Presiden Pertama Nursultan Nazarbayev.
Presiden Nursultan mengumumkan Hari Internasional Melawan Tes Nuklir pada 29 Agustus 2009 saat acara ulang tahun ke-20 penghentian tes di lokasi tes nuklir Semipalatinsk.
Kazakhstan meninggalkan persenjataan nuklir paling merusak keempat di dunia yang diwarisi dari Uni Soviet setelah kemerdekaan pada 1991. Negara itu pun menutup lokasi tes nuklir Semipalatinsk kemudian mengajukan draf ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) tentang Hari Internasional Melawan Tes Nuklir yang didukung 26 negara.
“UNGA kemudian mendeklarasikan 29 Agustus sebagai Hari Internasional Melawan Tes Nuklir,” ungkap laporan ASWAQ Magazine.
Deklarasi ini dirayakan di penjuru dunia dan menyeru dunia untuk mengingat konsekuensi buruk dari tes nuklir dan mencegah eksperimen nuklir di masa depan, dengan semua informasi yang diberikan oleh PBB.
Pada 26 Agustus 2010, Nur Sultan, Kazakhstan menggelar konferensi untuk Hari Internasional itu, dengan partisipasi dari Organisasi Traktat Larangan Tes Nuklir (CTBTO), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan organisasi internasional lainnya.
“Konferensi itu mengadopsi pernyataan yang menyebut kontribusi besar Presiden Nazarbayev pada dunia non-nuklir dengan keputusan bersejarah yang dia ambil untuk menutup salah satu lokasi nuklir terbesar di dunia,” ungkap laporan ASWAQ.
Peringatan itu pun terus digelar setiap tahun untuk mengingatkan dunia tentang bahaya tes nuklir dan pengembangan senjata atom.
Tahun ini, NGO Amerika Serikat (AS), Arms Control Association dan Centre for Policy Research akan menggelar webinar dengan topik “Memperkuat Norma Larangan Tes Nuklir” pada 2 September 2020. Peserta acara ini adalah para pakar AS dan Kazakhstan di bidang pelucutan senjata dan non-proliferasi nuklir. (Baca Juga: Presiden DK PBB Indonesia Hentikan Langkah Sanksi AS pada Iran)
Pada 8 September 2020, webinar akan digelar di London dengan topik “Kerja Sama Multilateral pada Periode Pasca-Covid-Peluang Mencapai Dunia Bebas Senjata Nuklir.” (Baca Infografis: Tsar Bomba, Bom Nuklir Terkuat Sejagad Milik Rusia Berikut Perbandingannya)
Acara ini akan dihadiri Menteri Inggris untuk Negara-negara Eropa dan Amerika, Sekretaris Eksekutif CTBTO, Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa, Deputi Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerzhan Ashikbayev. (Lihat Video: Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo Hadiri Penghargaan Virtual Kepala Daerah Inovatif 2020)
Presiden Nursultan mengumumkan Hari Internasional Melawan Tes Nuklir pada 29 Agustus 2009 saat acara ulang tahun ke-20 penghentian tes di lokasi tes nuklir Semipalatinsk.
Kazakhstan meninggalkan persenjataan nuklir paling merusak keempat di dunia yang diwarisi dari Uni Soviet setelah kemerdekaan pada 1991. Negara itu pun menutup lokasi tes nuklir Semipalatinsk kemudian mengajukan draf ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) tentang Hari Internasional Melawan Tes Nuklir yang didukung 26 negara.
“UNGA kemudian mendeklarasikan 29 Agustus sebagai Hari Internasional Melawan Tes Nuklir,” ungkap laporan ASWAQ Magazine.
Deklarasi ini dirayakan di penjuru dunia dan menyeru dunia untuk mengingat konsekuensi buruk dari tes nuklir dan mencegah eksperimen nuklir di masa depan, dengan semua informasi yang diberikan oleh PBB.
Pada 26 Agustus 2010, Nur Sultan, Kazakhstan menggelar konferensi untuk Hari Internasional itu, dengan partisipasi dari Organisasi Traktat Larangan Tes Nuklir (CTBTO), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan organisasi internasional lainnya.
“Konferensi itu mengadopsi pernyataan yang menyebut kontribusi besar Presiden Nazarbayev pada dunia non-nuklir dengan keputusan bersejarah yang dia ambil untuk menutup salah satu lokasi nuklir terbesar di dunia,” ungkap laporan ASWAQ.
Peringatan itu pun terus digelar setiap tahun untuk mengingatkan dunia tentang bahaya tes nuklir dan pengembangan senjata atom.
Tahun ini, NGO Amerika Serikat (AS), Arms Control Association dan Centre for Policy Research akan menggelar webinar dengan topik “Memperkuat Norma Larangan Tes Nuklir” pada 2 September 2020. Peserta acara ini adalah para pakar AS dan Kazakhstan di bidang pelucutan senjata dan non-proliferasi nuklir. (Baca Juga: Presiden DK PBB Indonesia Hentikan Langkah Sanksi AS pada Iran)
Pada 8 September 2020, webinar akan digelar di London dengan topik “Kerja Sama Multilateral pada Periode Pasca-Covid-Peluang Mencapai Dunia Bebas Senjata Nuklir.” (Baca Infografis: Tsar Bomba, Bom Nuklir Terkuat Sejagad Milik Rusia Berikut Perbandingannya)
Acara ini akan dihadiri Menteri Inggris untuk Negara-negara Eropa dan Amerika, Sekretaris Eksekutif CTBTO, Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa, Deputi Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerzhan Ashikbayev. (Lihat Video: Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo Hadiri Penghargaan Virtual Kepala Daerah Inovatif 2020)
(sya)