Politisi Muslim Swiss Tembaki Lukisan Yesus dan Perawan Maria, lalu Minta Maaf
loading...
A
A
A
ZURICH - Sanija Ameti, politisi perempuan Muslim dari Partai Liberal Hijau Swiss (GLP), telah menjadikan lukisan bergambar Yesus Kristus dan Perawan Maria sebagai sasaran tembak.
Setelah aksinya memicu kemarahan publik, Ameti bergegas meminta maaf.
Pada akhir pekan lalu, dia mengunggah foto dirinya memegang pistol olahraga dan foto lain berupa lukisan Perawan Maria dan Bayi Yesus dengan wajah mereka yang penuh lubang peluru di Instagram.
Menurut media lokal, sebagai sasaran tembak dia menggunakan salah satu karya pelukis Italia abad pertengahan Tommaso del Mazza yang diambil dari katalog bergambar.
Setelah mendapat reaksi keras secara online, Ameti menghapus unggahannya dan meminta maaf.
Dia menjelaskan bahwa dirinya telah memutuskan untuk menggunakan halaman dari katalog tersebut karena ukurannya tepat dan cukup terlihat untuk dijadikan sasaran tembak.
“Saya tidak memperhatikan isi gambar tersebut,” katanya.
“Itu tidak benar. Saya minta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam jika saya menyinggung siapa pun," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (9/9/2024).
Foto/X @CatholicArena
Berbicara kepada surat kabar Blick, Ameti mengakui bahwa tindakannya “benar-benar bodoh", tetapi menambahkan bahwa dia tidak memikirkan apa pun saat itu.
Beberapa politikus konservatif telah mengecam Ameti dan mendesaknya untuk mengundurkan diri dari jabatan resmi.
Nicolas Rimoldi, pendiri partai Mass-Voll, menuduh Ameti menghasut kebencian terhadap orang Kristen dan mengancam akan mengambil tindakan hukum.
Keluarga Ameti tiba di Swiss pada tahun 1990-an sebagai pengungsi dari Bosnia dan Herzegovina yang dilanda perang.
Sebagai seorang pengacara terlatih, Ameti adalah anggota dewan di kanton Zurich.
Dia juga merupakan wakil presiden Operation Libero, sebuah gerakan yang bertujuan untuk melawan populisme dan memajukan masyarakat yang terbuka dan progresif, menurut pernyataan misinya.
Setelah aksinya memicu kemarahan publik, Ameti bergegas meminta maaf.
Pada akhir pekan lalu, dia mengunggah foto dirinya memegang pistol olahraga dan foto lain berupa lukisan Perawan Maria dan Bayi Yesus dengan wajah mereka yang penuh lubang peluru di Instagram.
Menurut media lokal, sebagai sasaran tembak dia menggunakan salah satu karya pelukis Italia abad pertengahan Tommaso del Mazza yang diambil dari katalog bergambar.
Setelah mendapat reaksi keras secara online, Ameti menghapus unggahannya dan meminta maaf.
Dia menjelaskan bahwa dirinya telah memutuskan untuk menggunakan halaman dari katalog tersebut karena ukurannya tepat dan cukup terlihat untuk dijadikan sasaran tembak.
“Saya tidak memperhatikan isi gambar tersebut,” katanya.
“Itu tidak benar. Saya minta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam jika saya menyinggung siapa pun," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (9/9/2024).
Foto/X @CatholicArena
Berbicara kepada surat kabar Blick, Ameti mengakui bahwa tindakannya “benar-benar bodoh", tetapi menambahkan bahwa dia tidak memikirkan apa pun saat itu.
Beberapa politikus konservatif telah mengecam Ameti dan mendesaknya untuk mengundurkan diri dari jabatan resmi.
Nicolas Rimoldi, pendiri partai Mass-Voll, menuduh Ameti menghasut kebencian terhadap orang Kristen dan mengancam akan mengambil tindakan hukum.
Keluarga Ameti tiba di Swiss pada tahun 1990-an sebagai pengungsi dari Bosnia dan Herzegovina yang dilanda perang.
Sebagai seorang pengacara terlatih, Ameti adalah anggota dewan di kanton Zurich.
Dia juga merupakan wakil presiden Operation Libero, sebuah gerakan yang bertujuan untuk melawan populisme dan memajukan masyarakat yang terbuka dan progresif, menurut pernyataan misinya.
(mas)