Miliarder Bos Telegram Pavel Durov Buka Suara Pertama Kalinya sejak Ditangkap Prancis

Jum'at, 06 September 2024 - 07:54 WIB
loading...
A A A
"Saya berharap bahwa peristiwa bulan Agustus akan menghasilkan Telegram—dan industri jejaring sosial secara keseluruhan—yang lebih aman dan kuat," papar Durov.

Dia mengatakan bahwa ketika Telegram tidak dapat menyetujui keseimbangan yang tepat antara privasi dan keamanan dengan regulator lokal, "maka kami siap meninggalkan negara itu."

Durov (39) didakwa setelah empat hari ditahan di Prancis atas beberapa tuduhan gagal mengekang konten ekstremis dan ilegal di Telegram.

Dia telah menerima dukungan dari sesama taipan teknologi dan kepala eksekutif X, Elon Musk, yang memposting komentar di bawah tanda pagar (tagar)#FreePavel.

Durov ditangkap pada 24 Agustus di bandara Le Bourget di luar Paris setelah tiba dengan jet pribadi dan diinterogasi pada hari-hari berikutnya oleh penyidik.

Dia dibebaskan dengan jaminan lima juta euro (USD5,5 juta) dan dengan syarat dia harus melapor ke kantor polisi dua kali seminggu serta tetap tinggal di Prancis.

Sosok misterius yang jarang berbicara di depan umum, Durov adalah warga negara Rusia, Prancis, dan Uni Emirat Arab, tempat Telegram berkantor pusat.

Majalah Forbes memperkirakan kekayaannya saat ini sebesar USD15,5 miliar, meskipun dia dengan bangga mempromosikan kebajikan kehidupan pertapaan yang mencakup mandi es dan tidak minum alkohol atau kopi.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)