Korut Murka AS Jual 36 Helikopter Apache ke Korsel: Ini Sembrono dan Provokatif!

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 10:19 WIB
loading...
Korut Murka AS Jual...
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Korea Utara marah setelah AS jual 36 helikopter serang Apache ke Korea Selatan. Foto/KCNA
A A A
SEOUL - Pemerintah Korea Utara (Korut) marah setelah Amerika Serikat (AS) menjual 36 helikopter serang AH-64E Apache kepada Korea Selatan (Korsel).

Pyongyang menyebut kesepakatan penjualan aset tempur itu sebagai "tindakan yang sembrono dan provokatif" dan menambahkan bahwa Korut akan membangun kekuatannya sendiri sebagai respons.

"Kami sangat menentang dan menolak penumpukan persenjataan oleh AS dan pasukan bawahannya," kata Kementerian Luar Negeri Korut dalam sebuah pernyataan, merujuk pada Korea Selatan, seperti dikutip AFP, Jumat (23/8/2024).



"Ini adalah tindakan yang sembrono dan provokatif yang sengaja meningkatkan ketidakstabilan keamanan di kawasan ini," lanjut kementerian itu, yang juga mengkritik penjualan aset tempur AS baru-baru ini ke Jepang dan sekutu Washington lainnya di Asia-Pasifik.

Amerika Serikat pada hari Senin mengumumkan persetujuannya atas penjualan aset tempur senilai USD3,5 miliar ke Korea Selatan, yang mencakup 36 helikopter serang AH-64E Apache dan peralatan terkait, termasuk rudal.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS mengatakan penjualan tersebut akan meningkatkan kemampuan Republik Korea (Korsel) untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kekuatan yang kredibel yang mampu menghalau musuh dan berpartisipasi dalam operasi regional.

Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan helikopter ke Korea Selatan, dan DSCA pada hari Senin memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres AS, yang masih perlu menandatangani transaksi tersebut.

Washington adalah sekutu keamanan utama Seoul dan menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan, dengan peran mereka termasuk membantu melindunginya dari tetangganya yang bersenjata nuklir.

Pyongyang juga mengatakan pada hari Jumat bahwa penjualan senjata AS di Pasifik akan mendorong "pencegahan strategis DPRK (Democratic People's Republic of Korea) untuk lebih diperkuat sebagai respons." DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara.

"Situasi yang berlaku mendesak untuk memastikan keseimbangan militer di kawasan tersebut secara menyeluruh dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dalam segala hal yang berbanding lurus dengan tantangan dan ancaman keamanan yang mungkin timbul dari penjualan senjata AS," kata pemerintah DPRK.

Pengumuman penjualan helikopter tersebut muncul pada hari yang sama ketika Washington dan Seoul memulai latihan militer gabungan tahunan yang besar, dengan latihan baru yang ditujukan untuk menahan Korea Utara.

Latihan Ulchi Freedom Shield berlangsung hingga 29 Agustus dan akan melibatkan ribuan personel militer. Korut mengecam manuver itu, menyebutnya sebagai awal dari perang nuklir.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)