2 Jet Tempur Rafale Prancis Tabrakan di Udara, 2 Pilot Tewas
loading...
A
A
A
Ada Suara Aneh
"Kami mendengar suara keras, sekitar pukul 12.30 siang," kata Patrice Bonneaux, Wakil Wali Kota Colombey-les-Belles, kepada AFP.
Itu, katanya, bukan ledakan sonik biasa dari jet tempur yang memecahkan batas suara. "Itu adalah suara aneh, suara perkusi," ujarnya.
"Saya berasumsi bahwa dua pesawat bertabrakan, tetapi kami tidak mempercayainya," imbuh dia, seraya menambahkan bahwa jalan yang berbatasan dengan hutan di dekatnya telah ditutup.
Pada bulan Desember 2007, sebuah jet tempur Rafale jatuh di dekat Neuvic di Prancis barat daya. Para penyelidik menyimpulkan bahwa pilot tersebut mengalami disorientasi.
Itu diyakini sebagai kecelakaan pertama Rafale.
Pada bulan September 2009, dua pesawat Rafale jatuh saat terbang kembali ke kapal induk Charles de Gaulle di lepas pantai Perpignan setelah menyelesaikan uji terbang. Seorang pilot tewas.
Prancis telah menjual Rafale ke Mesir, India, Yunani, Indonesia, Kroasia, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Lecornu mengatakan pada bulan Januari bahwa Prancis telah memesan 42 jet tempur Rafale baru, dengan yang pertama akan dikirimkan pada tahun 2027.
Militer Prancis kini telah memesan lebih dari 230 Rafale sejak jet tersebut mulai beroperasi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mendesak produsen pertahanan untuk meningkatkan produksi dan inovasi karena Eropa berupaya meningkatkan pasokan senjata untuk mendukung Ukraina, yang telah berjuang melawan invasi Rusia, yang kini memasuki tahun ketiga.