Sebut Islam Sebabkan Dunia Muslim Tertinggal, Boris Johnson Dikecam

Selasa, 16 Juli 2019 - 15:17 WIB
Sebut Islam Sebabkan Dunia Muslim Tertinggal, Boris Johnson Dikecam
Sebut Islam Sebabkan Dunia Muslim Tertinggal, Boris Johnson Dikecam
A A A
LONDON - Boris Johnson, kandidat perdana menteri Inggris, menuai kecaman atas tulisannya yang mengklaim Islam menyebabkan dunia Muslim tertinggal dari Barat selama berabad-abad.

Esai Johnson itu sejatinya ditulis pada 2007, namun diulas kembali oleh The Guardian pada Senin (15/7/2019). Dalam esainya, politisi Partai Konservatif itu menulis bahwa kebangkitan agama di Timur Tengah adalah penghalang bagi perkembangan kawasan itu.

"Pasti ada sesuatu tentang Islam yang memang membantu menjelaskan mengapa tidak ada kebangkitan kaum borjuis, tidak ada kapitalisme liberal dan oleh karena itu tidak ada penyebaran demokrasi di dunia Muslim," tulis dia.

Dalam esai yang berjudul "And Then Came the Muslims", ia juga mengatakan "keluhan Muslim" berperan dalam sebagian besar konflik global.

"(Semakin jauh dunia Muslim) tertinggal, semakin pahit dan membingungkan, sampai pada titik di mana setiap titik nyala global yang dapat Anda pikirkan—dari Bosnia ke Palestina ke Irak ke Kashmir—melibatkan semacam keluhan Muslim," lanjut tulisan Johnson.

"Sudah waktunya untuk turun ke dalam dan kotor serta memeriksa tuduhan sentral yang dibuat oleh semua orang dari Winston Churchill hingga Paus, yaitu bahwa masalah sebenarnya dengan dunia Islam adalah Islam," sambung esai Johnson.

Dewan Muslim Inggris mengecam tulisan politisi tersebut. "Kami tentu saja berpandangan bahwa Islam memiliki peran untuk bermain dalam kemajuan dan kemakmuran, baik di dunia Muslim atau di rumah kami di Barat," kata lembaga tersebut kepada The Guardian, yang dikutip Selasa (16/7/2019).

Tulisan Johnson juga memicu kecaman luas di media sosial. "Di atas kefanatikan yang menjijikkan, bagaimana mungkin pendidikan tingkat atas yang mahal ini terus menghasilkan ketidaktahuan yang begitu besar," tulis pengguna akun Twitter @rachshabi.

Pengguna akun @chalemedia berkomentar;"Jika Anda menganggap ini serius, apa sebenarnya artinya 'berabad-abad di belakang'? 'Barat progresif'. Hampa. Agama adalah gejala bukan aktor utama."

Johnson, mantan menteri luar negeri dan mantan wali kota London, memiliki sejarah komentar yang menghasut terhadap kepercayaan Islam. Tahun lalu dia menyebut busana burqa adalah konyol dan membuat wanita terlihat seperti kotak surat dan perampok bank. Komentar itu memicu protes dari politisi lain dan kelompok Muslim Inggris.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3457 seconds (0.1#10.140)