Motif Pelaku Penembakan Donald Trump Belum Terindentifikasi

WASHINGTON - Badan Penyelidik Federal (FBI) mengatakan pihaknya “hampir” mengidentifikasi pelaku penembakan dalam apa yang mereka sebut sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump dalam rapat umum di Pennsylvania. Namun, mereka belum tahu motif penembakan tersebut.

Kevin Rojek, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di Pittsburgh, mengatakan pada konferensi pers Sabtu malam bahwa agensi tersebut hampir mengkonfirmasi identitas penembak.

Pihak berwenang mengatakan tersangka tidak memiliki identitas pada dirinya, sehingga memperlambat proses. Rojek mengatakan mereka sedang melakukan konfirmasi biometrik serta memeriksa DNA penembak dan melihat foto-fotonya.



Letnan Kolonel Polisi Negara Bagian Pennsylvania George Bivens mengatakan bahwa mereka berencana untuk merilis informasi tentang apa yang menyebabkan keterlambatan dalam mengidentifikasi penembak.

“Kami memiliki satu penembak yang untuk sementara diidentifikasi, tapi kami tidak berhenti di situ. Kami menindaklanjuti banyak informasi. Perlu waktu sebelum kami dapat menjawab pertanyaan tersebut secara meyakinkan,” kata Bivens ketika ditanya apakah ini adalah serangan yang dilakukan sendirian.

Rojek menambahkan, FBI belum mengidentifikasi motif penembak tersebut.

Pihak berwenang mengatakan mereka yakin tidak ada ancaman lain.

FBI menyebut penembakan pada rapat umum mantan Presiden Donald Trump pada Sabtu malam sebagai percobaan pembunuhan.

“Malam ini, kami melakukan apa yang kami sebut sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden kami Donald Trump. Ini masih merupakan tempat kejadian perkara yang aktif,” kata Kevin Rojek, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di Pittsburgh, berbicara pada konferensi pers di Butler, Pennsylvania.

Dia mengatakan pihak berwenang “bekerja dengan tergesa-gesa untuk mencoba mengidentifikasi individu yang melakukan hal ini dan motif apa di balik tindakan tersebut,” dan meminta masyarakat untuk memberikan informasi apa pun yang mungkin bisa membantu.

FBI telah mengerahkan agen investigasi, tim respons bukti, dan personel lain dari seluruh negeri, katanya.