Lengser, PM Belanda Mark Rutte Tinggalkan Kantor dengan Mengayuh Sepeda
loading...
A
A
A
DEN HAAG - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte resmi lengser. Uniknya, dia meninggalkan kantor pusat pemerintah di Den Haag dengan mengayuh sepedanya.
Momen itu diabadikan dalam video yang diunggah akun @FilmendeFietser di X pada 2 Juli 2024. Video itu menunjukkan Rutte, yang masih mengenakan jas, mengayuh sepeda sambil melambaikan tangan kepada para warga yang menyambutnya di jalan.
Mantan kepala intelijen, Dick Schoof, dilantik sebagai PM baru oleh Raja Willem-Alexander. Dia akan memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan.
Schoof tidak bersekutu dengan partai mana pun dan tidak ikut serta dalam pemilu November lalu.
Rutte menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru setelah menjabat selama 14 tahun.
Setelah lengser, dia ditetapkan menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) baru NATO, aliansi politik dan militer negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang anggotanya berkomitmen untuk saling melindungi dari ancaman apa pun.
Rutte, pada hari Minggu, menyampaikan pidato terakhirnya dengan mendesak negaranya untuk mendukung Ukraina.
“Sangat penting bagi negara kita untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Bersama-sama kita lebih kuat daripada sendirian. Apalagi sekarang,” kata politisi 57 tahun tersebut.
Setelah memimpin negara tersebut selama 14 tahun, dia akan membawa pengalamannya dalam membangun konsensus ke Brussels, di mana dia akan mengambil alih jabatan Sekjen NATO yang baru pada akhir tahun ini.
Dia menekankan perlunya melanjutkan dukungan terhadap Ukraina."Demi perdamaian di sana dan keamanan di sini," katanya.
Pemerintahan baru Belanda telah berjanji untuk mempertahankan bantuan untuk Ukraina.
Namun tokoh populis sayap kanan Geert Wilders, yang partainya memenangkan perolehan kursi terbesar pada pemilu tahun lalu, telah menyatakan pandangan pro-Rusia dan para pendukung Kremlin bersorak atas kemenangannya dalam pemilu.
Momen itu diabadikan dalam video yang diunggah akun @FilmendeFietser di X pada 2 Juli 2024. Video itu menunjukkan Rutte, yang masih mengenakan jas, mengayuh sepeda sambil melambaikan tangan kepada para warga yang menyambutnya di jalan.
Mantan kepala intelijen, Dick Schoof, dilantik sebagai PM baru oleh Raja Willem-Alexander. Dia akan memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan.
Schoof tidak bersekutu dengan partai mana pun dan tidak ikut serta dalam pemilu November lalu.
Rutte menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru setelah menjabat selama 14 tahun.
Setelah lengser, dia ditetapkan menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) baru NATO, aliansi politik dan militer negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang anggotanya berkomitmen untuk saling melindungi dari ancaman apa pun.
Rutte, pada hari Minggu, menyampaikan pidato terakhirnya dengan mendesak negaranya untuk mendukung Ukraina.
“Sangat penting bagi negara kita untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Bersama-sama kita lebih kuat daripada sendirian. Apalagi sekarang,” kata politisi 57 tahun tersebut.
Setelah memimpin negara tersebut selama 14 tahun, dia akan membawa pengalamannya dalam membangun konsensus ke Brussels, di mana dia akan mengambil alih jabatan Sekjen NATO yang baru pada akhir tahun ini.
Dia menekankan perlunya melanjutkan dukungan terhadap Ukraina."Demi perdamaian di sana dan keamanan di sini," katanya.
Pemerintahan baru Belanda telah berjanji untuk mempertahankan bantuan untuk Ukraina.
Namun tokoh populis sayap kanan Geert Wilders, yang partainya memenangkan perolehan kursi terbesar pada pemilu tahun lalu, telah menyatakan pandangan pro-Rusia dan para pendukung Kremlin bersorak atas kemenangannya dalam pemilu.
(mas)