Rusia: Jika Moskow Dalangi Serangan Racun di Inggris, Semua Mati

Senin, 08 April 2019 - 02:16 WIB
Rusia: Jika Moskow Dalangi...
Rusia: Jika Moskow Dalangi Serangan Racun di Inggris, Semua Mati
A A A
LONDON - Korban racun saraf Novichok, Charlie Rowley mengatakan, dia diberitahu bahwa Rusia bukan sosok yang bertanggung jawab atas serangan di kota Salisbury, Inggris. Rowley menuturkan, informasi itu didapatnya saat bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko.

Rowley, yang bertemu Yakovenko untuk menanyakan kepadanya mengapa Moskow membunuh pacarnya, mengatakan, dalam pertemuan itu dia diberitahu bahwa jika Moskow berada dibalik serangan di Salisbury, maka tidak akan ada satupun yang selamat. Kekasihnya, Dawn Sturgess, meninggal tujuh hari pasca terpapar racun Novichok yang disimpan di dalam botol parfum pada 4 Juli 2018.

"Tapi, saya tidak benar-benar mendapatkan jawaban. Saya baru saja mendapat propaganda Rusia. Duta Besar terus mengatakan zat itu jelas bukan Novichok yang mereka buat. Sebab, jika itu, itu akan membunuh semua orang," ucap Rowley, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/4).

Rowley kemudian mengatakan, menurut Yakovenko, Rusia hanya memiliki sedikit Novichok, karena mereka menggunakannya sebagai penawar racun dan tidak memproduksinya lagi. Berdasarkan informasi yang dia dapat dari Yakovenko, Rowley mengatakan negara yang memproduksi racun itu sekarang adalah Republik Ceko dan Amerika Serikat (AS).

"Saya bertanya apakah ia benar-benar berpikir Inggris telah melakukan serangan itu? Ia bilang tidak tahu, karena Pemerintah Inggris tidak akan memberitahunya apa pun, tetapi Amerika tempat yang menurutnya asal dari Novichok. Ia mengatakan, Porton Down (pangkalan pengujian militer Inggris) juga memilikinya," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Yakovenko menyerahkan Charlie sebuah dokumen setebal 51 halaman berjudul Salisbury: Pertanyaan yang Belum Dijawab. Dokumen itu menuduh Inggris gagal memberikan informasi dan mengutip dugaan ketidakakuratan dan ketidakkonsistenan peristiwa versi Pemerintah Inggris. Dokumen itu juga mengucapkan belasungkawa yang tulus atas kematian tragis Dawn Sturgess, yang telah menjadi korban tidak bersalah dari permainan politik.
(esn)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Militer Rusia Kembali...
Militer Rusia Kembali Bombardir Fasilitas Utama di Ukraina
Rudal Rusia Hantam Pasar...
Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Begini Momen saat Pesawat...
Begini Momen saat Pesawat Canggih Rusia SU-35S Hancurkan Markas Militer Ukraina dengan Rudal
Roket Uragan Rusia Hantam...
Roket Uragan Rusia Hantam Apartemen di Kota Chasiv Yar, 10 Tewas dan Puluhan Lain Tertimbun
Berita Terkini
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
58 menit yang lalu
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
2 jam yang lalu
5 Fakta Israel Kembali...
5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi
4 jam yang lalu
Hamas Sudah Muak dengan...
Hamas Sudah Muak dengan Kecaman dan Kutukan yang Malu-malu dari Negara Muslim dan Arab terhadap Genosida di Gaza
5 jam yang lalu
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri, PM Netanyahu Sebut Mereka sebagai Ekstrimis Zionis
7 jam yang lalu
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
8 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved