5 Fakta Claudia Sheinbaum, Presiden Baru Meksiko yang Ternyata Keturunan Yahudi
loading...
A
A
A
Transisinya ke karier politik terjadi ketika mendapat pengaruh dari Lopez Obrador. Sheinbaum menjelaskan bahwa dirinya dan Obrador sering berpartisipasi dalam protes dan kerja aktivis yang sama.
Pada 2000, Sheinbaum ditunjuk menjadi Sekretaris Lingkungan Hidup Mexico City. Setelah itu, hubungannya bersama Obrador menjadi semakin erat.
Selama beberapa dekade, Sheinbaum setia berkampanye atas nama Obrador sembari sambil membangun karier akademis dan politiknya. Sebagai hasilnya, ia sempat terpilih menjadi wali kota Tlalpan pada 2015.
Kariernya semakin moncer ketika terpilih menjadi pemimpin Mexico City pada 2018. Posisi ini adalah landasan sempurna bagi Sheinbaum sebelum mengikuti bursa pencalonan presiden di masa mendatang.
Pada 2023, Sheinbaum mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah itu, ia mengumumkan pencalonan sebagai presiden dari partainya.
Pada perjalanan kariernya, Sheinbaum memiliki banyak pencapaian membanggakan. Tercatat, ia menerima sejumlah predikat ‘serba pertama’ dalam beberapa jabatan pemerintahan.
Misalnya, ia menjadi perempuan pertama yang memimpin Mexico City pada 2018. Terbaru, Sheinbaum terpilih sebagai Presiden Meksiko dan mendapat predikat sebagai perempuan sekaligus keturunan Yahudi pertama yang akan memimpin Meksiko.
Sheinbaum telah lama dikritik sebagai ‘boneka’ dari Lopez Obrador. Hal ini tak mengherankan mengingat hubungannya yang dekat sejak dulu.
Namun, Sheinbaum dengan cepat membantah anggapan tersebut. Ia tidak peduli pada oposisi yang berusaha menyerang kemenangannya.
Berkaca pada riwayatnya sebagai ilmuwan, salah satu aspek yang akan dibawa Sheinbaum dalam pemerintahan adalah pendiriannya terhadap perubahan iklim.
Pada 2000, Sheinbaum ditunjuk menjadi Sekretaris Lingkungan Hidup Mexico City. Setelah itu, hubungannya bersama Obrador menjadi semakin erat.
Selama beberapa dekade, Sheinbaum setia berkampanye atas nama Obrador sembari sambil membangun karier akademis dan politiknya. Sebagai hasilnya, ia sempat terpilih menjadi wali kota Tlalpan pada 2015.
Kariernya semakin moncer ketika terpilih menjadi pemimpin Mexico City pada 2018. Posisi ini adalah landasan sempurna bagi Sheinbaum sebelum mengikuti bursa pencalonan presiden di masa mendatang.
Pada 2023, Sheinbaum mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah itu, ia mengumumkan pencalonan sebagai presiden dari partainya.
4. Serba Pertama
Pada perjalanan kariernya, Sheinbaum memiliki banyak pencapaian membanggakan. Tercatat, ia menerima sejumlah predikat ‘serba pertama’ dalam beberapa jabatan pemerintahan.
Misalnya, ia menjadi perempuan pertama yang memimpin Mexico City pada 2018. Terbaru, Sheinbaum terpilih sebagai Presiden Meksiko dan mendapat predikat sebagai perempuan sekaligus keturunan Yahudi pertama yang akan memimpin Meksiko.
5. Langkah ke Depan
Sheinbaum telah lama dikritik sebagai ‘boneka’ dari Lopez Obrador. Hal ini tak mengherankan mengingat hubungannya yang dekat sejak dulu.
Namun, Sheinbaum dengan cepat membantah anggapan tersebut. Ia tidak peduli pada oposisi yang berusaha menyerang kemenangannya.
Berkaca pada riwayatnya sebagai ilmuwan, salah satu aspek yang akan dibawa Sheinbaum dalam pemerintahan adalah pendiriannya terhadap perubahan iklim.