Sebut Diplomat AS Mirip Gangster, Korut Ancam Tunda Pembicaraan Nuklir

Sabtu, 16 Maret 2019 - 02:09 WIB
Sebut Diplomat AS Mirip Gangster, Korut Ancam Tunda Pembicaraan Nuklir
Sebut Diplomat AS Mirip Gangster, Korut Ancam Tunda Pembicaraan Nuklir
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) sedang mempertimbangkan untuk menunda pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) dan mungkin memikirkan kembali larangan uji coba rudal dan nuklir kecuali Washington membuat konsesi. Hal itu diungkapkan oleh seorang diplomat senior Korut.

Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son-hui, menyalahkan pejabat tinggi AS atas gagalnya KTT antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bulan lalu di Hanoi.

"Kami tidak berniat untuk memenuhi tuntutan AS (di KTT Hanoi) dalam bentuk apa pun, kami juga tidak mau terlibat dalam negosiasi semacam ini," kata Choe kepada wartawan di Ibu Kota Korut seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/3/2019).

Choe mengatakan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton menciptakan suasana permusuhan dan ketidakpercayaan serta menghalangi upaya konstruktif untuk negosiasi antara para pemimpin.

Dikatakan oleh Choe, Kim Jong-un akan segera membuat pengumuman resmi tentang posisinya pada pembicaraan denuklirisasi dengan AS dan tindakan lebih lanjut dari Korut.

Choe mengatakan Washington membuang peluang emas di KTT Hanoi dan memperingatkan bahwa Kim Jong-un mungkin memikirkan kembali moratorium peluncuran rudal dan uji coba nuklir.

"Saya ingin memperjelas bahwa sikap AS yang seperti gangster pada akhirnya akan menempatkan situasi dalam bahaya," ujar Choe.

"Hubungan pribadi antara dua pemimpin tertinggi masih bagus dan chemistry-nya secara misterius luar biasa," imbuhnya.

Meski begitu, Choe mengatakan setelah pembicaraan di Hanoi Kim Jong-un mungkin kehilangan komitmennya untuk mencapai kesepakatan dengan AS setelah permintaannya agar sejulah sanksi dicabut sebagai imbalan bagi Korut yang menghancurkan kompleks nuklir utama di tolak.

Terkait pernyataan Choe tersebut, Korea Selatan (Korsel) mengatakan masih terlalu dini untuk mengartikannya. Korsel sendiri memiliki agenda ambisius keterlibatan dengan Korut yang bergantung pada Pyongyang dan Washington menyelesaikan perbedaan keduanya.

“Kami tidak dapat menilai situasi saat ini hanya berdasarkan pernyataan Wakil Menteri Choe Son-hui. Kami mengamati situasi dengan cermat. Dalam situasi apa pun, pemerintah kami akan berupaya untuk memulai kembali negoasia Korea Utara-AS," kata istana presiden Korsel dalam sebuah pernyataan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3347 seconds (0.1#10.140)