Spanyol Ingin Negara Palestina Bersatu dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota
loading...
A
A
A
BARCELONA - Spanyol ingin negara Palestina yang bersatu memiliki Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Penegasan itu setelah Spanyol memberikan dukungan kedaulatan kepada Palestina.
Perdana Menteri (PM) Spanyol Sanchez menekankan visi negaranya untuk Palestina yang bersatu dan terhubung secara geografis.
“Negara Palestina harus bisa bertahan, dengan Tepi Barat dan Gaza dihubungkan melalui sebuah koridor dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Sanchez, dilansir Al Jazeera. “Itu harus disatukan di bawah pemerintahan sah otoritas nasional Palestina.”
Dia menambahkan bahwa pengakuan Spanyol terhadap Palestina tidak boleh mengkompromikan hubungannya dengan Israel, yang dianggap sebagai “negara sahabat” dan ingin “membina hubungan sekuat mungkin”.
Dia juga mengatakan Spanyol terus menolak Hamas, yang dianggapnya sebagai “organisasi teroris”.
PM Pedro Sanchez berbicara di Istana Moncloa tentang pengakuan negaranya atas negara Palestina.
“Pengakuan negara Palestina bukan hanya soal keadilan sejarah, tapi tujuan kita semua adalah terciptanya perdamaian,” ujarnya.
“Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah pembentukan negara Palestina, hidup berdampingan dengan negara Israel.”
Sementara itu, tiga negara Eropa tersebut akan secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa (28/5/2024). Mereka bergabung dengan 144 negara lain yang telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
Kabinet Irlandia diperkirakan akan menegaskan keputusan tersebut setelah perdebatan beberapa jam pagi ini di parlemen.
Berbicara kemarin, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan: “Kami percaya pada negara Israel dan negara Palestina, hidup berdampingan dalam perdamaian dan stabilitas. Dan kami memercayainya pada saat pihak lain berusaha mengebom harapan yang terlupakan itu.”
Perdana Menteri (PM) Spanyol Sanchez menekankan visi negaranya untuk Palestina yang bersatu dan terhubung secara geografis.
“Negara Palestina harus bisa bertahan, dengan Tepi Barat dan Gaza dihubungkan melalui sebuah koridor dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Sanchez, dilansir Al Jazeera. “Itu harus disatukan di bawah pemerintahan sah otoritas nasional Palestina.”
Dia menambahkan bahwa pengakuan Spanyol terhadap Palestina tidak boleh mengkompromikan hubungannya dengan Israel, yang dianggap sebagai “negara sahabat” dan ingin “membina hubungan sekuat mungkin”.
Dia juga mengatakan Spanyol terus menolak Hamas, yang dianggapnya sebagai “organisasi teroris”.
Baca Juga
PM Pedro Sanchez berbicara di Istana Moncloa tentang pengakuan negaranya atas negara Palestina.
“Pengakuan negara Palestina bukan hanya soal keadilan sejarah, tapi tujuan kita semua adalah terciptanya perdamaian,” ujarnya.
“Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah pembentukan negara Palestina, hidup berdampingan dengan negara Israel.”
Sementara itu, tiga negara Eropa tersebut akan secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa (28/5/2024). Mereka bergabung dengan 144 negara lain yang telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
Kabinet Irlandia diperkirakan akan menegaskan keputusan tersebut setelah perdebatan beberapa jam pagi ini di parlemen.
Berbicara kemarin, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan: “Kami percaya pada negara Israel dan negara Palestina, hidup berdampingan dalam perdamaian dan stabilitas. Dan kami memercayainya pada saat pihak lain berusaha mengebom harapan yang terlupakan itu.”
(ahm)