Putin Balas Dendam, Izinkan Moskow Rampas Properti AS di Rusia

Jum'at, 24 Mei 2024 - 07:34 WIB
loading...
Putin Balas Dendam, Izinkan Moskow Rampas Properti AS di Rusia
Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang izinkan perampasan properti Amerika Serikat di Rusia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengizinkan perampasan properti Amerika Serikat (AS) di Rusia.

Itu sebagai pembalasan atas potensi penyitaan aset Rusia di luar negeri oleh Washington.

Mengutip Xinhua, Jumat (24/5/2024), berdasarkan dekrit tersebut, Bank Sentral Rusia dan entitas Rusia akan mempunyai hak untuk meminta ganti rugi hukum di pengadilan jika terjadi penyitaan properti secara tidak sah oleh AS.

Komisi khusus pemerintah Rusia akan mengidentifikasi aset atau properti AS, termasuk properti Amerika yang bergerak dan tidak bergerak di Rusia, surat berharga, saham di perusahaan Rusia, dan hak milik, yang dapat digunakan untuk mengompensasi kerugian yang terjadi.



Pemerintah diberi waktu empat bulan untuk melakukan amandemen undang-undang Rusia guna memfasilitasi implementasi keputusan tersebut.

Sekadar diketahui, AS dan sekutunya saat ini sedang memikirkan cara untuk menggunakan dana yang dihasilkan dari aset negara Rusia senilai USD300 miliar yang dibekukan di Barat untuk membantu upaya perang Ukraina melawan Moskow.

Menurut dokumen yang dikeluarkan oleh Kremlin, mereka yang mungkin menghadapi tindakan perampasan aset termasuk warga negara AS atau mereka yang tinggal di Rusia, atau mereka yang melakukan sebagian besar bisnis atau menghasilkan sebagian besar keuntungan di Rusia.

Properti yang “di bawah kendali” orang-orang tersebut juga akan bertanggung jawab, terlepas dari kewarganegaraan dan tempat tinggal mereka.

Sebelumnya, pemerintah Ukraina telah mendesak para pendukung negara-negara Barat-nya untuk menyita aset-aset Rusia dan menggunakannya untuk menutupi kebutuhan militer dan rekonstruksi Kyiv.

AS mendukung usulan tersebut, namun negara-negara Eropa—yang wilayah hukumnya menyimpan sebagian besar dana—keberatan karena khawatir bahwa langkah tersebut ilegal dan akan memberikan pukulan serius terhadap sistem keuangan Barat dan reputasi euro.

Moskow mengatakan pihaknya menganggap segala bentuk pengambilalihan aset Rusia sebagai pencurian dan berjanji akan membalas jika Barat melakukanya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2349 seconds (0.1#10.140)
pixels