Trump Akui Pemimpin Oposisi sebagai Presiden Interim Venezuela
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Donald Trump mulai menggerakkan tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Tekanan itu dimulai dengan mengumumkan pengakuan Amerika Serikat (AS) bahwa pemimpin oposisi negara itu sebagai presiden interim atau sementara.
Seiring dengan protes jalanan terhadap Maduro yang sedang berlangsung di seluruh Venezuela, Trump mengatakan AS mengakui Juan Guaido, kepala Kongres atau Parlemen yang dikontrol oposisi, sebagai pemimpin negara itu. Sebaliknya, Trump menyatakan pemerintahan Presiden sosialis Nicolas Maduro "tidak sah".
"Saya akan terus menggunakan kekuatan penuh ekonomi dan diplomatik Amerika Serikat untuk mendesak pemulihan demokrasi Venezuela," kata Trump dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters, Kamis (24/1/2019). Dia mendorong pemerintah lain di Barat untuk mengakui Guaido sebagai presiden interim Venezuela.
Guaido sendiri akan disumpah sebagai presiden interim negara itu pada hari Rabu waktu Caracas atau Kamis (24/1/2019).
Guaido, seorang politisi pendatang baru di kancah nasional yang terpilih untuk memimpin Kongres pada 5 Januari, mengatakan sebelumnya bahwa dia bersedia untuk menggantikan Maduro jika dia mendapat dukungan dari militer. Tujuan selanjutnya, kata dia, adalah menyerukan digelarnya pemilu yang bebas.
Para pejabat AS dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan secara terbuka bahwa Maduro tidak lagi memiliki klaim sah atas kekuasaan di Venezuela.
Sumber pemerintah AS mengakui bahwa pengakuan resmi Guaido akan dipersulit oleh pertanyaan tentang bagaimana menangani diplomat Venezuela yang berbasis di AS. Langkah seperti itu juga bisa menjadi bumerang jika Maduro mengambil tindakan untuk mencegah Guaido disumpah atau menggunakannya sebagai alasan untuk menahannya lagi.
Terkait tekanan tamabahan pada Maduro, banyak sumber mengatakan pemerintahan Trump dapat menjatuhkan sanksi baru AS terhadap sektor minyak vital Venezuela paling cepat minggu ini jika situasi politik di sana memburuk lebih jauh.
Para pejabat AS sedang mempertimbangkan berbagai langkah potensial, termasuk membatasi impor minyak Venezuela dari AS atau bahkan larangan penuh, untuk menghukum pemerintah Maduro. Namun, belum keputusan akhir yang dibuat ketika Washington mengawasi dengan cermat protes jalanan yang berlangsung di negara itu.
Seiring dengan protes jalanan terhadap Maduro yang sedang berlangsung di seluruh Venezuela, Trump mengatakan AS mengakui Juan Guaido, kepala Kongres atau Parlemen yang dikontrol oposisi, sebagai pemimpin negara itu. Sebaliknya, Trump menyatakan pemerintahan Presiden sosialis Nicolas Maduro "tidak sah".
"Saya akan terus menggunakan kekuatan penuh ekonomi dan diplomatik Amerika Serikat untuk mendesak pemulihan demokrasi Venezuela," kata Trump dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters, Kamis (24/1/2019). Dia mendorong pemerintah lain di Barat untuk mengakui Guaido sebagai presiden interim Venezuela.
Guaido sendiri akan disumpah sebagai presiden interim negara itu pada hari Rabu waktu Caracas atau Kamis (24/1/2019).
Guaido, seorang politisi pendatang baru di kancah nasional yang terpilih untuk memimpin Kongres pada 5 Januari, mengatakan sebelumnya bahwa dia bersedia untuk menggantikan Maduro jika dia mendapat dukungan dari militer. Tujuan selanjutnya, kata dia, adalah menyerukan digelarnya pemilu yang bebas.
Para pejabat AS dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan secara terbuka bahwa Maduro tidak lagi memiliki klaim sah atas kekuasaan di Venezuela.
Sumber pemerintah AS mengakui bahwa pengakuan resmi Guaido akan dipersulit oleh pertanyaan tentang bagaimana menangani diplomat Venezuela yang berbasis di AS. Langkah seperti itu juga bisa menjadi bumerang jika Maduro mengambil tindakan untuk mencegah Guaido disumpah atau menggunakannya sebagai alasan untuk menahannya lagi.
Terkait tekanan tamabahan pada Maduro, banyak sumber mengatakan pemerintahan Trump dapat menjatuhkan sanksi baru AS terhadap sektor minyak vital Venezuela paling cepat minggu ini jika situasi politik di sana memburuk lebih jauh.
Para pejabat AS sedang mempertimbangkan berbagai langkah potensial, termasuk membatasi impor minyak Venezuela dari AS atau bahkan larangan penuh, untuk menghukum pemerintah Maduro. Namun, belum keputusan akhir yang dibuat ketika Washington mengawasi dengan cermat protes jalanan yang berlangsung di negara itu.
(mas)