AS Peringatkan Ancaman Nuklir Baru dari China

Sabtu, 04 Mei 2024 - 06:37 WIB
loading...
A A A
Dia mencatat “sengketa teritorial dan maritim yang sudah berlangsung lama dan kontroversial” di wilayah Laut China Selatan yang diklaim Beijing dan Filipina.

“Ada juga pertanyaan kritis seputar penerapan kerangka keselamatan dan keamanan nuklir yang masih perlu ditangani,” ujar pejabat itu.

China mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pada tahun 2010. Pada tahun 2016, Global Times mengatakan, “Setiap pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan, yang dipasangkan dengan platform bertenaga nuklir terapung, pada dasarnya adalah kapal induk bertenaga nuklir yang dilengkapi pesawat tempur dan sistem rudal yang mampu melebihi keunggulan militer armada kapal induk AS.”

Namun tahun lalu, Beijing menghentikan rencana pembangunan reaktor nuklir terapung karena kekhawatiran reaktor tersebut dapat menjadi sasaran serangan gaya pipa Nord-Stream oleh AS, menurut South China Morning Post.

Jaringan pipa Nord Stream, yang mengalir di bawah Laut Baltik dan mengalirkan gas alam dari Rusia ke UE, putus akibat ledakan bawah air pada September 2022, sehingga tidak dapat dioperasikan.

Sejauh ini, Rusia masih menjadi satu-satunya negara di dunia yang menjalankan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung, Akademik Lomonosov, yang mulai beroperasi pada Desember 2019.

Kapal ini mempunyai dua reaktor KLT-40S yang mampu menghasilkan listrik hingga 70 megawatt dan energi panas 50 gigakalori per jam.

Kapal sepanjang 140 meter, yang dirancang untuk memenuhi standar keselamatan tinggi, memiliki umur operasional 40 tahun.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)