Trump Ancam Hentikan Operasi Militer AS di Seluruh Dunia
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji bahwa AS akan menghentikan operasi militer di wilayah, di mana Washingtion tidak menerima bantuan keuangan dan militer yang memadai dari negara-negara maju lainnya.
"Perang tak berujung, terutama yang berjuang karena kesalahan penilaian yang dibuat bertahun-tahun yang lalu dan di mana kita mendapatkan sedikit bantuan keuangan atau militer dari negara-negara kaya yang sangat diuntungkan dari apa yang kita lakukan, pada akhirnya akan sampai pada akhir yang mulia," kata Trump, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (8/1).
Pernyataan itu muncul setelah Trump mengumumkan untuk menarik sekitar 2.000 tentara AS yang dikerahkan di Suriah karena ISIS telah dikalahkan di negara itu. Trump juga menyatakan bahwa pasukan AS akan meninggalkan Suriah sementara pada saat yang sama terus ISIS.
Meskipun koalisi yang dipimpin AS telah mengakhiri kekuasaan ISIS atas sebagian besar wilayah Suriah, sejumlah teroris tetap berada di wilayah itu, sebagaimana dibuktikan oleh lebih dari 450 serangan terhadap ISIS oleh koalisi dalam dua minggu pertama tahun ini.
Terkait dengan penarikan pasukan AS, Trump sebelumnya mengatakan bahwa penarikan itu tidak akan rampung dalam waktu cepat. "Kami menarik kembali pasukan di Suriah. Kami akan memindahkan pasukan kami. Saya tidak pernah mengatakan kami akan melakukannya dengan cepat," kata Trump.
Dia juga mengatakan, masih banyak pihak yang bersedia untuk memerangi ISIS di Suriah, sepeti Iran, Rusia dan Turki. Iran dan Rusia, papar Trump, bahkan lebih membenci dan memiliki keinginan lebih besar untuk menghancurkan ISIS dibandingkan AS.
"Perang tak berujung, terutama yang berjuang karena kesalahan penilaian yang dibuat bertahun-tahun yang lalu dan di mana kita mendapatkan sedikit bantuan keuangan atau militer dari negara-negara kaya yang sangat diuntungkan dari apa yang kita lakukan, pada akhirnya akan sampai pada akhir yang mulia," kata Trump, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (8/1).
Pernyataan itu muncul setelah Trump mengumumkan untuk menarik sekitar 2.000 tentara AS yang dikerahkan di Suriah karena ISIS telah dikalahkan di negara itu. Trump juga menyatakan bahwa pasukan AS akan meninggalkan Suriah sementara pada saat yang sama terus ISIS.
Meskipun koalisi yang dipimpin AS telah mengakhiri kekuasaan ISIS atas sebagian besar wilayah Suriah, sejumlah teroris tetap berada di wilayah itu, sebagaimana dibuktikan oleh lebih dari 450 serangan terhadap ISIS oleh koalisi dalam dua minggu pertama tahun ini.
Terkait dengan penarikan pasukan AS, Trump sebelumnya mengatakan bahwa penarikan itu tidak akan rampung dalam waktu cepat. "Kami menarik kembali pasukan di Suriah. Kami akan memindahkan pasukan kami. Saya tidak pernah mengatakan kami akan melakukannya dengan cepat," kata Trump.
Dia juga mengatakan, masih banyak pihak yang bersedia untuk memerangi ISIS di Suriah, sepeti Iran, Rusia dan Turki. Iran dan Rusia, papar Trump, bahkan lebih membenci dan memiliki keinginan lebih besar untuk menghancurkan ISIS dibandingkan AS.
(esn)