Demo Rompi Kuning Paris Rusuh, 205 Orang Ditangkap, 92 Luka

Minggu, 02 Desember 2018 - 03:08 WIB
Demo Rompi Kuning Paris...
Demo Rompi Kuning Paris Rusuh, 205 Orang Ditangkap, 92 Luka
A A A
PARIS - Demo lanjutan dari massa Yellow Vest (Rompi Kuning) di Paris, Prancis, pada hari Sabtu berakhir dengan kerusuhan. Sebanyak 205 orang ditangkap dan 92 orang termasuk petugas polisi terluka dalam kerusuhan.

Demo memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan pajak berubah menjadi kekacauan setelah demonstran Rompi Kuning melempari petugas polisi dengan berbagai benda, termasuk proyektil dan cat. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata dan meriam air.

Para demonstran meneriakkan berbagai slogan untuk menuntut Presiden Emmanuel Macron mengundurkan diri. Area di dekat jalan Champ-Elysees terpaksa ditutup ketika kerusuhan membuat kawasan ikonik itu ditutupi asap tebal.

Massa demonstran Rompi Kuning mengambil potongan kardus besar untuk dijadikan perisai ketika tak kuat menghadapi gas air mata yang ditembakkan polisi antihuru-hara.

Beberapa demonstran mengatakan polisi ingin membubarkan mereka bahkan sebelum demonstrasi berubah menjadi bentrokan. “Kami tiba di pagi hari dan kami langsung diseraang gas. Kami bahkan tidak melakukan apa-apa," kata seorang pengunjuk rasa kepada Russia Today, dalam kondisi anonim.

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner melalui Twitter menyatakan setidaknya 1.500 "pengganggu" berada di pinggiran Champs-Elysees. Menurut data polisi, 92 orang, termasuk 14 petugas keamanan, terluka dan 205 orang ditangkap dalam kekacauan di Paris.

Menurutnya, sekitar 75.000 orang muncul untuk demo Rompi Kuning yang diadakan di seluruh Prancis pada hari Sabtu.

Sebelumnya, pada hari Jumat, negosiasi untuk menyelesaikan masalah gagal setelah dua dari perwakilan demonstran melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Edouard Philippe. Salah satu dari mereka berjalan keluar setelah dia diberitahu bahwa dia tidak bisa membawa jurnalis televisi yang meliput negosiasi.

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa kendati ada kekacauan, dua pertiga orang di Prancis masih mendukung demo Rompi Kuning.

Gerakan Rompi Kuning itu juga mengilhami demonstrasi di Belgia, di mana para pemrotes pada hari Jumat meminta perdana menteri untuk mengundurkan diri. Kebuntuan di sana juga berakhir dengan bentrokan dengan penegak hukum.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1120 seconds (0.1#10.140)