Israel Perpanjang Penahanan Adik Perempuan Pemimpin Hamas
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pengadilan Israel memperpanjang penahanan Sabah Abdel Salam Haniyeh, adik perempuan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, selama 12 hari.
“Pengadilan memperpanjang penahanannya selama 12 hari karena hakim menemukan bahwa kecurigaan terhadapnya meningkat secara signifikan,” ungkap stasiun penyiaran publik Israel, Kan.
Outlet media tersebut mengatakan dia dicurigai menghubungi agen asing, namun perwakilan polisi menolak mengatakan apakah “agen asing” tersebut adalah kakak laki-lakinya.
Pengacara pembela mengatakan kliennya “tidak menyangkal bahwa dia berbicara dengan saudara laki-lakinya, tetapi tidak pada masa perang. Dan hubungan ini juga akan tetap ada setelah perang.”
Sang pengacara menambahkan bahwa dia telah menjadi warga negara Israel selama 48 tahun.
Pada Senin, polisi Israel dan Badan Keamanan Umum (Shin Bet) menangkap Sabah Abdel Salam Haniyeh dalam penggerebekan di rumahnya di Israel selatan.
Dalam pernyataan bersama, badan keamanan mengatakan dia ditangkap karena dicurigai menghubungi para pemimpin Hamas dan menghasut “serangan teror” di Israel.
Mereka mengklaim telah menemukan dokumen, ponsel, uang tunai, dan emas batangan di rumahnya, yang menurut mereka membuktikan keterlibatannya dalam “operasi keamanan berbahaya terhadap Israel.”
“Pengadilan memperpanjang penahanannya selama 12 hari karena hakim menemukan bahwa kecurigaan terhadapnya meningkat secara signifikan,” ungkap stasiun penyiaran publik Israel, Kan.
Outlet media tersebut mengatakan dia dicurigai menghubungi agen asing, namun perwakilan polisi menolak mengatakan apakah “agen asing” tersebut adalah kakak laki-lakinya.
Pengacara pembela mengatakan kliennya “tidak menyangkal bahwa dia berbicara dengan saudara laki-lakinya, tetapi tidak pada masa perang. Dan hubungan ini juga akan tetap ada setelah perang.”
Sang pengacara menambahkan bahwa dia telah menjadi warga negara Israel selama 48 tahun.
Pada Senin, polisi Israel dan Badan Keamanan Umum (Shin Bet) menangkap Sabah Abdel Salam Haniyeh dalam penggerebekan di rumahnya di Israel selatan.
Dalam pernyataan bersama, badan keamanan mengatakan dia ditangkap karena dicurigai menghubungi para pemimpin Hamas dan menghasut “serangan teror” di Israel.
Mereka mengklaim telah menemukan dokumen, ponsel, uang tunai, dan emas batangan di rumahnya, yang menurut mereka membuktikan keterlibatannya dalam “operasi keamanan berbahaya terhadap Israel.”
(sya)