AS Dorong Dunia Menuju Perang Dunia III dengan Mengusik Rusia

Jum'at, 05 April 2024 - 05:39 WIB
loading...
AS Dorong Dunia Menuju Perang Dunia III dengan Mengusik Rusia
Amerika Serikat dinilai teleh mendorong dunia menuju Perang Dunia III dengan mensponsori Ukraina dan melancarkan perang proksi melawan Rusia. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dinilai telah mendorong dunia menuju Perang Dunia III dengan mensponsori Ukraina dan melancarkan perang proksi melawan Rusia.

Penilaian itu disampaikan anggota Kongres Amerika dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Tucker Carlson pada hari Kamis, Greene—yang mewakili Georgia—mengatakan mendanai perang asing bukanlah kepentingan keamanan nasional AS.

Sekadar diketahui, Washington telah memberi Ukraina USD113 miliar dalam berbagai bentuk bantuan sejak dimulainya permusuhan dengan Rusia pada tahun 2022.



“Mengobarkan perang proksi dengan Rusia di Ukraina, yang merupakan negara non-anggota NATO, tidak melindungi kepentingan keamanan nasional Amerika, tidak melindungi Amerika Serikat, pada kenyataannya, hal ini justru semakin mendorong kita dekat dengan perang dunia ketiga,” katanya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sementara Kyiv menuntut AS untuk mempercepat persetujuan paket bantuan senilai USD60 miliar yang masih terhenti di Kongres, warga Amerika kehilangan negara mereka. “Karena invasi ilegal yang terjadi di perbatasan selatan kita setiap hari,” ujarnya.

Invasi ilegal yang dimaksud Greene mengacu pada krisis migrasi ilegal di perbatasan Meksiko-AS.

Penanganan masalah keamanan perbatasan oleh Presiden AS Joe Biden semakin menuai kritik dalam beberapa bulan terakhir. Setelah menjabat pada Januari 2021, Biden menghentikan inisiatif keamanan perbatasan pendahulunya, Donald Trump. Sejak saat itu, Amerika mengalami peningkatan jumlah migran ilegal dan tersangka teroris, serta peningkatan perdagangan narkoba.

“Kami marah dan orang-orang merasakannya. Kami tidak ingin USD60 miliar mengalir ke Ukraina karena saat kami tidur tadi malam, kami hanya menambah utang sebesar USD40 miliar dan itu karena bunga utang kami sangat besar dan utang kami sangat besar,” papar Greene.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)