Zelensky Sebut Rusia Bersiap Mobilisasi 300.000 Tentara Tambahan, Kremlin: Itu Tidak Benar!

Kamis, 04 April 2024 - 12:50 WIB
loading...
Zelensky Sebut Rusia Bersiap Mobilisasi 300.000 Tentara Tambahan, Kremlin: Itu Tidak Benar!
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) konferensi pers bersama Presiden Finlandia Alexander Stubb di Kyiv pada Rabu. Zelensky klaim Rusia bersiap mobilisasi 300.000 tentara tambahan, namun Kremlin menepisnya. Foto/AP Photo/Vadim Ghirda
A A A
MOSKOW - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim Rusia bersiap untuk memobilisasi 300.000 tentara tambahan pada musim panas nanti. Kremlin bergagas menepis klaim tersebut.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb pada hari Rabu, Zelensky mengatakan bahwa dia tidak dapat mengatakan secara pasti berapa banyak pasukan yang perlu diwajibkan Ukraina.

"Namun Rusia sedang bersiap untuk memobilisasi 300.000 tentara tambahan pada tanggal 1 Juni," kata Zelensky, sebagaimana diberitakan beberapa media Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis klaim Zelensky. “Itu tidak benar,” kata Peskov kepada kantor berita TASS pada Rabu (3/4/2024) malam.



Pada Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia memiliki total 617.000 anggota militer yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus melawan Ukraina, dengan hampir 250.000 di antaranya dipanggil dari pasukan cadangan pada musim gugur tahun 2022.

Putin menambahkan bahwa Rusia tidak berencana untuk melakukan mobilisasi gelombang kedua.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa lebih dari 100.000 warga Rusia telah menjadi sukarelawan untuk dinas militer sejak awal tahun ini, dengan 16.000 orang mendaftar setelah serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus, Wilayah Moskow, awal bulan ini.

“Selama wawancara yang dilakukan selama seminggu terakhir, sebagian besar kandidat mengatakan motif utama mereka untuk menyelesaikan kontrak adalah keinginan untuk membalas dendam untuk mereka yang tewas dalam tragedi yang terjadi pada 22 Maret 2024 di Wilayah Moskow,” kata kementerian tersebut.

Ukraina, di sisi lain, telah berjuang untuk menggantikan pasukannya yang tewas. Laporan media Barat selama berbulan-bulan telah menyoroti kekurangan tentara sebagai krisis yang semakin besar bagi angkatan bersenjata negara tersebut, dan beberapa pendukung Kyiv di Barat secara terbuka meminta Zelensky untuk merekrut wajib militer yang lebih muda untuk menutupi kekurangan tersebut.

Zelensky menandatangani undang-undang pada hari Selasa yang mengizinkan pria berusia 25 tahun untuk wajib militer, turun dari sebelumnya 27 tahun.

Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa para komandan militernya menyerukan wajib militer hingga 500.000 tentara baru, namun undang-undang untuk mengesahkan rancangan skala besar ini masih terhenti di Parlemen.

Menurut angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 80.000 tentara sejak Januari.

Pada bulan lalu, total kerugian yang dialami Kyiv sejak awal konflik pada Februari 2022 mencapai lebih dari 444.000 orang, termasuk 166.000 orang tewas, terluka parah, atau ditangkap selama serangan balasan musim panas Kyiv yang gagal tahun lalu. Angka itu diumumkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1012 seconds (0.1#10.140)