49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa

Kamis, 18 Oktober 2018 - 13:51 WIB
49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa
49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa
A A A
ROMA - Sebanyak 49 situs warisan dunia, termasuk Venezia, Menara Pisa, dan Hagia Sophia, terancam tenggelam pada abad mendatang karena kenaikan permukaan air laut.

Sekitar 42 dari 49 warisan dunia versi UNESCO yang menjadi destinasi wisata kelas dunia juga akan mengalami kehancuran karena erosi air laut. Bahkan, tiga perempat atau 37 dari 49 warisan dunia berisiko diterjang banjir pada 2100. Sebagian besar mahakarya peradaban manusia itu memang berlokasi berdekatan dengan pantai.

Salah satu lokasi warisan dunia paling banyak terdapat di kawasan Mediterania. Banyak ikon bersejarah terletak di dekat pelabuhan dan pantai serta wilayah padat penduduk. Klaim risiko kehancuran 49 warisan dunia itu diungkapkan tim peneliti Universitas Kiel di Jerman yang dipimpin Lena Reimann.

Mereka menciptakan database risiko situs UNESCO menggunakan model matematika untuk memprediksi bagaimana kenaikan air laut yang akan berdampak pada legasi peradaban manusia. Mereka menemukan 49 situs warisan dunia yang berlokasi di sekitar Mediterania akan mengalami kebanjiran dan erosi laut pada 2100.

”Risiko kehancuran pantai karena banjir dan erosi disebabkan kenaikan permukaan air laut. Sejumlah situs warisan dunia akan terkena dampak bencana tersebut pada masa datang,” ungkap para peneliti tersebut. ”Ancaman terhadap peninggalan nilai universal yang berharga itu berpotensi merugikan ekonomi negara, di mana situs warisan dunia itu berada,” imbuh mereka.

Penelitian itu menganggap bencana itu akan terjadi sekitar ”100 tahun” mendatang. Hanya Menara Pisa yang berisiko mengalami banjir dan tidak mengalami erosi laut. Lebih banyak situs warisan dunia berisiko.

”Penelitian kita menyarankan perlunya penilaian, di mana perlu adaptasi yang sangat penting dilakukan,” ujar Reimann dilansir Daily Mail. ”Kita mendukung pembuat kebijakan untuk melakukan penelitian dalam skala lokal untuk menyusun strategi adaptasi masing-masing situs warisan dunia UNESCO tersebut,” imbuhnya.

Kawasan Mediterania merupakan konsentrasi di mana banyak warisan dunia UNESCO berada di dekat pantai. Kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman utama.

”Informasi mengenai risiko pada tataran lokal diperlukan untuk rencana adaptasi yang akan dilakukan,” kata Reimann. Selain adaptasi, lebih lanjut Reimann menyarankan perlunya strategi untuk membangun kesadaran publik dan masyarakat untuk melindungi situs warisan dunia tersebut.

”Relokasi juga perlu dipertimbangkan, khususnya jika risikonya terlalu tinggi,” ujarnya. Penelitian tersebut juga bisa diaplikasi di wilayah lain, di mana banyak situs warisan dunia yang terletak di dekat pantai dan menghadapi kemungkinan peningkatan permukaan air laut, seperti Asia Timur dan Asia Selatan. ”Kita menyarankan mitigasi skala global dalam beberapa tahun mendatang,” papar Reimann.

”Mitigasi diperlukan untuk melindungi warisan kita agar tidak hilang,” ujarnya. Dia menekankan tentang Venezia yang dihuni banyak penduduk sangat berisiko mengalami bencana alam dan harus mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

Dalam beberapa penelitian terbaru tentang mencairnya es yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut, para peneliti meminta banyak pihak untuk melakukan konservasi. Bahkan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) akan memublikasikan estimasi baru mereka pada September 2019.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4422 seconds (0.1#10.140)