Putin Bersumpah Akan Buru Dalang Teror di Moskow

Minggu, 24 Maret 2024 - 06:29 WIB
loading...
A A A
Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat yang hubungannya dengan Moskow memburuk sejak invasi mereka ke Ukraina, mengutuk serangan tersebut dan menyatakan simpati terhadap rakyat Rusia yang terkena dampaknya. Negara-negara Arab dan banyak negara bekas Uni Soviet juga menyatakan keterkejutannya dan menyampaikan belasungkawa.



Gedung Putih mengatakan pemerintah AS berbagi informasi dengan Rusia awal bulan ini tentang rencana serangan di Moskow, dan mengeluarkan peringatan publik kepada warga Amerika di Rusia pada tanggal 7 Maret. Dikatakan bahwa ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut.

“Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson pada hari Sabtu.

Rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow. Video menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka, lalu bergegas menuju pintu keluar ketika tembakan berulang kali bergema di tengah teriakan.

Penyelidik mengatakan beberapa orang meninggal karena luka tembak dan lainnya dalam kebakaran besar yang terjadi di kompleks tersebut. Laporan mengatakan orang-orang bersenjata menyalakan api menggunakan bensin dari tabung yang mereka bawa di ransel.

Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga. “Banyak ibu ditemukan sedang memeluk anak-anak mereka,” katanya.

Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow pada Jumat malam. Dia mengatakan, kejar-kejaran mobil terjadi setelah mereka tidak mematuhi perintah untuk berhenti.

Khinshtein mengatakan pistol, magasin senapan serbu, dan paspor dari Tajikistan ditemukan di dalam mobil. Tajikistan adalah negara Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2281 seconds (0.1#10.140)